Penjelasan RSUD Leuwiliang soal Diviralkan Cekcok 'Ambulans Disembunyikan'

Penjelasan RSUD Leuwiliang soal Diviralkan Cekcok 'Ambulans Disembunyikan'

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Sabtu, 11 Nov 2023 17:49 WIB
Viral video seorang pria memaki dan menuding pihak RSUD Leuwiliang Bogor menyembunyikan ambulans saat pasien koma dan butuh ambulans.
Viral video seorang pria memaki dan menuding pihak RSUD Leuwiliang Bogor menyembunyikan ambulans saat pasien koma dan butuh ambulans. (Tangkapan layar video viral)
Bogor -

Video yang dinarasikan pihak RSUD Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyembunyikan ambulans viral di media sosial (medsos). Pihak RSUD Leuwiliang angkat bicara perihal video tersebut.

"Pasien datang pada hari Kamis, 9 November 2023, sekitar pukul 18.15 WIB, diantar oleh satu orang temannya pascakecelakaan lalu lintas. Pasien diterima oleh petugas IGD dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi. Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter, mendapatkan terapi, dilakukan pembersihan luka, merawat luka, memasang spalk pada kaki kiri, memberikan suntikan obat penghilang nyeri," kata Direktur RSUD Leuwiliang, dr Vitrie Winastri, Sabtu (11/11/2023).

Dokter RSUD Leuwiliang lalu memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa kondisi pasien sadar dan bisa berkomunikasi. Kemudian terkait pemeriksaan lanjutan, dibutuhkan dokter spesialis saraf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis bedah saraf karena RSUD Leuwiliang belum memiliki dokter spesialis bedah saraf," jelasnya.

Ketika orang tua pasien datang, dokter kembali memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Namun orang tua menunggu suami pasien datang.

ADVERTISEMENT

"Setelah suami datang, diberikan edukasi kembali oleh dokter tentang kondisi pasien sesuai penjelasan di atas," ucapnya.

Setelah dijelaskan, keluarga ingin langsung membawa pasien menggunakan kendaraan sendiri. Dokter kemudian menjelaskan prosedur rujukan antar-rumah sakit harus melalui Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).

"Sehingga rumah sakit yang akan menjadi tempat rujukan mengetahui kondisi dan kebutuhan pasien. Setelah rumah sakit yang dituju siap menerima pasien, pasien akan diantar menggunakan ambulans rumah sakit dengan didampingi oleh tenaga kesehatan (perawat atau dokter) RSUD Leuwiliang," ungkapnya.

Setelah dijelaskan, keluarga pasien tetap ingin membawanya menggunakan kendaraan sendiri. Dokter kembali melakukan edukasi terkait prosedur SPGDT beberapa kali untuk menjaga kondisi pasien tetap stabil.

"Suami dan keluarga tetap menolak menggunakan sistem Rujukan (SPGDT) dan tetap akan menggunakan kendaraan sendiri, dan ternyata petugas rumah sakit melihat telah ada kendaraan yang menjemput pasien tersebut," sebutnya.

Bupati Turun Tangan

Perihal tersebut, Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan akan mengecek fakta di tempat kejadian. Iwan memastikan pihaknya akan menindaklanjuti masalah ini.

"Saya akan mencari tahu dulu informasi tersebut untuk menindaklanjutinya. Setelah jelas informasi sebenarnya, baru kita bisa simpulkan," kata Iwan.

Menurutnya, hal tersebut menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Dia ingin rumah sakit bekerja maksimal memberi layanan kepada masyarakat.

"Yang jelas, saya ingin rumah sakit maksimal dalam melayani masyarakat dan mengedepankan sisi humanis," pungkasnya.

(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads