4 Hal Diketahui soal Duit 'Bantu Urus Cuti Hamil' dari Guru di Bogor

4 Hal Diketahui soal Duit 'Bantu Urus Cuti Hamil' dari Guru di Bogor

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 09 Nov 2023 21:38 WIB
Ilustrasi uang rupiah
Ilustrasi uang (Foto: Getty Images/iStockphoto/Squirescape)
Bogor -

Media sosial diramaikan postingan soal seorang guru SD di Kota Bogor yang disebut dimintai sejumlah uang hingga pemotongan gaji jika ingin pengajuan cuti hamil dikabulkan. Guru tersebut kini meminta maaf setelah menyampaikan klarifikasi ke Disdik Kota Bogor bahwa persoalan itu akibat kesalahpahaman dari postingan suaminya.

Dugaan permintaan sejumlah uang dan potongan gaji terhadap guru yang ajukan cuti hamil itu, diungkap oleh suami dari guru wanita yang hamil. Pengakuan itu kemudian viral di media sosial.

Dalam postingan salah satu akun media sosial, pria itu menyebut istrinya diminta mentransfer uang Rp 250 ribu ketika meminta tanda tangan persetujuan di Dinas Pendidikan Kota Bogor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Istri saya seorang pengajar di salah satu sekolah dasar di Tanah Sareal, Minggu kemarin mengajukan cuti melahirkan dan diminta isi form cuti, lanjut tandatangan ke pihak Dinas Pendidikan Kota Bogor," tulisnya, yang kemudian diunggah salah satu akun media sosial.

"Dan ternyata di sana disuruh transfer selesai tanda tangan, sebesar Rp 250 ribu, kemudian (gaji) dipotong 50% selama cuti melahirkan selama tiga bulan ke depan," tulisnya lagi.

ADVERTISEMENT

Berikut sejumlah hal diketahui tentang viral soal Duit 'Bantu Urus Cuti Hamil' dari Guru di Bogor:

1. Pemkot Telusuri Kabar Viral

Usai kabar tersebut viral, Pemkot Bogor langsung melakukan pengecekan. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebut guru yang diceritakan dalam postingan viral itu merupakan guru honorer.

"Intinya sih kita sedang meneliti lebih lanjut kebenaran dari berita tersebut," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Selasa (7/11/2023).

"Iya honorer. Tapi nanti saya teliti lebih lanjut. Ini kan lagi dalam proses inspektorat untuk melakukan penelitian," ucap Dedie.

Dedie memastikan setiap guru wanita punya hak untuk cuti hamil. Akan tetapi, persoalan yang dihadapi Pemkot Bogor adalah kesulitan mencari guru pengganti, karena terkait ketersediaan jumlah pengajar.

"Tapi intinya sih siapapun tentu punya hak untuk cuti, siapapun punya hak untuk hamil, dan kemudian mengambil cuti hamil. Tapi kemudian memang permasalahan guru pengganti ini dari mana, dan dari mana biayanya, tentu juga harus kita pikirkan bersama," ungkap Dedie.

"Nah, sebetulnya kalau sepintas memang yang namanya guru honor itu apabila cuti, maka kewajiban untuk mengajar di kelas kan tidak hilang. Murid-murid ini kan harus ada yang ngajar," imbuhnya.

Dedie menyebut, setiap tahunnya ada sekitar 200 guru berstatus PNS yang pensiun. Akan tetapi kuota PNS untuk guru hanya sekitar 10 setiap tahunnya.

"Ke depan, mungkin persoalan-persoalan anggaran, persoalan kekurangan guru ini harus jadi perhatian kita bersama. Kenapa? Karena, contoh ya di Kota Bogor tahun ini setiap bulan itu ada kurang lebih 20 guru PNS yang pensiun. Dikali 12 (bulan), berarti ada 240 orang guru yang pensiun," kata Dedie.

"Sementara, rekrutmen baru itu kan relatif lebih kecil. Tidak sebanding rasionya. Misalnya CPNS yang akan diplot untuk guru, yang paling setiap tahun ada 5-10. Ini yang kemudian pemenuhannya harus dari mana. Jadi hal-hal seperti ini sebetulnya yang lebih krusial yang harus kita carikan solusinya," sambungnya.

Simak juga Video 'Prabowo soal Janji Tambah Gaji Guru Rp 2 Juta: Uangnya Ada':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya

2. Disdik Bogor Tegaskan Tak Ada Pungutan

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor buka suara terkait viral guru dimintai uang saat urus izin cuti hamil dan melahirkan. Disdik Bogor menyebutkan stafnya tiba-tiba menerima kiriman uang dari guru tersebut. Disdik menegaskan tak ada pungutan kepada guru tersebut.

"Jadi gini, sebetulnya di kami tidak ada aktivitas pungutan apa pun kepada pegawai yang mengurus administrasi kepegawaian di Disdik," kata Sekretaris Disdik Kota Bogor Hendres Deddy Nugroho, Rabu (9/11/2023).

"Nah, ini tiba-tiba ada staf kepegawaian kami ini menerima transfer karena sudah membantu mengurus surat cuti. Dia juga kaget kok ada transfer, akhirnya lapor ke kami. Terus kami tanya itu dalam rangka apa? Dia jawab itu pak dalam rangka membantu mengurus cuti. Kita bilang jangan terima," sambungnya.

Hendres memastikan uang tersebut ditransfer oleh guru berinisial S yang mengurus izin cuti melahirkan. S merupakan sosok guru SD yang diviralkan suaminya karena dimintai uang oleh pegawai Disdik Bogor.

"Iya, yang ngirim (transfer uang) ibu itu, di dalam berita pengiriman dibilang 'Terima kasih sudah dibantu, dari Bu S', dia juga kaget, makanya lapor ke kita," kata Hendres.

"Nilai uang (yang ditransfer), Rp 250 ribu, sekitar segitu," tambahnya.

3. Duit Dikembalikan

Disdik Bogor juga mengatakan uang yang dikirim oleh guru SD itu sudah dikembalikan.

"Uang itu dikembalikan kepada yang bersangkutan karena dia (staf kepegawaian Disdik) mengaku tidak meminta apa pun. Kan memang urus izin-izin begitu kan memang tidak ada biaya apa pun, tapi tiba-tiba dia ditransfer, tapi sudah dikembalikan. Intinya begitu," kata Sekretaris Disdik Kota Bogor Hendres Deddy Nugroho dihubungi.

Hendres mengatakan uang itu dikembalikan pada Senin (7/11) kemarin. Hendres menyebutkan pegawainya tidak pernah mengirim nomor rekening kepada guru SD berinisial S.

"Staf kami tidak pernah kasih nomor rekening ke ibu itu, nggak tahu dari mana tahunya. Saya tanya staf, dia nggak pernah kasih nomor rekening, tapi ada notif transfer masuk," kata Hendres.

"Saya nggak detil kapan dia ajukan cuti dan kapan transfernya. Yang pasti uangnya sudah dikembalikan, hari Senin, iya Senin awal pekan ini," tambahnya.

4. Guru Transfer Duit Minta Maaf

Guru SD inisial S itu juga sudah diklarifikasi oleh Disdik Kota Bogor. S mengaku mengirim uang itu atas inisiatif sendiri.

"Ibu itu juga sudah kita konfirmasi, akhirnya beliau mengakui dan sudah buat pernyataan bahwa dia bukan maksud untuk memberikan 'sogokan'. Dia bilang 'saya nggak enak karena sudah dibantu, ya sekadar ucapan terima kasih saja'. Dia bikin surat pernyataan kemarin. Itu hari Senin ya," kata Sekretaris Disdik Hendres Deddy Nugroho.

Dalam surat pernyataan yang diterima detikcom, S menyatakan mentransfer uang ke pegawai Disdik Kota Bogor sebagai inisiatif sendiri dan tanda terima kasih.

"Tidak ada permintaan untuk mentransfer sejumlah uang kepada pihak dari Dinas Pendidikan yang menguruskan surat cuti melahirkan saya, melainkan saya sendiri yang berinisiatif untuk memberikan sebagai tanda terima kasih yang telah membantu saya dalam pengurusan surat cuti ini," kata S dalam surat pernyataannya.

Isi surat pernyataan ini dibenarkan oleh Hendres Deddy Nugroho selaku Sekretaris Disdik Kota Bogor. Surat pernyataan itu ditulis tangan oleh S dan ditandatangani di atas meterai pada Senin (7/11/2203).

Dalam surat pernyataan S juga menyebut persoalan ini imbas dari kesalahpahaman suaminya hingga viral di media sosial.

"Untuk itu, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang terkait atas beredarnya pemberitaan yang belakangan ini ramai dan menyebabkan kegaduhan," tulis S dalam surat pernyataannya.

"Ini murni kesalahpahaman (misunderstanding) antara saya dan suami saya," tulisnya lagi.

Halaman 2 dari 3
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads