Mulai hari ini, Kamis (9/11), tes calon aparatur sipil negara (CASN) resmi dimulai dan dilakukan secara bertahap sesuai jadwal. Total pelamar yang memenuhi syarat sebanyak 1,85 juta orang akan mengikuti rangkaian tes menggunakan Computer Assisted Test (CAT).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas meminta para peserta tes untuk percaya pada kemampuan masing-masing. Jangan percaya bila ada orang atau lembaga yang mengaku dapat membantu meloloskan seleksi CASN.
Anas juga menjelaskan penggunaan CAT dalam rangkaian tes CASN tersebut tidak bisa diintervensi siapapun. Maka dari itu, dia menegaskan tidak akan ada lagi kecurangan, khususnya lewat campur tangan orang dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah tak ada ceritanya titip-menitip. Tidak ada jurus pakai kekuatan orang dalam. Semua menggunakan CAT, nilai langsung keluar, live score. Seperti hari ini tes di BKN, orang tua dan masyarakat ramai-ramai lihat live score hasil tesnya di layar yang disediakan di kantin BKN," jelas Anas dalam keterangan tertulis, Kamis (9/11/2023).
Hal itu ditegaskannya saat meninjau pelaksanaan tes CASN Kejaksaan Agung di kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN). Bersama Plt. Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto dan Jaksa Agung Muda Pembinaan Bambang S. Rukmono, ia pun memantau jalannya seleksi.
"Dari mana, lulusan mana? Banyak juga yang fresh graduate ya?" tanya Anas kepada sejumlah peserta.
Bersama para peserta, Anas melakukan dialog santai sesaat sebelum tes berjalan gayeng. Ia pun menekankan seleksi CASN merupakan momentum untuk percaya pada kemampuan yang dimiliki.
"Sudah minta doa restu orang tua? Itu kuncinya lho," sebut Anas.
"Saya ucapkan selamat kepada kalian semua, karena yang mendaftar tidak semua memenuhi syarat untuk sampai ke tahap tes ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Anas menjelaskan pada 2023, pemerintah telah menetapkan sebanyak 572.496 formasi ASN, dengan rincian 72 instansi pemerintah pusat sebanyak 78.862 ASN, dan pemerintah daerah 493.634 ASN.
Ia juga menyampaikan pemerintah telah menetapkan kebijakan pemenuhan kebutuhan ASN 2023 sampai 2030. Di antaranya seperti sektor pendidikan dan sektor kesehatan dengan skema positive growth alias masih boleh menambah pegawai.
Ada juga sektor tenaga teknis fungsional zero growth (antara jumlah tenaga yang pensiun dan rekrutmen baru diupayakan seimbang), dan tenaga teknis pelaksana negative growth (sangat tidak dipertimbangkan untuk merekrut baru).
(ncm/ega)