Sosok M Tabrani, Penggagas Bahasa Indonesia Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Sosok M Tabrani, Penggagas Bahasa Indonesia Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Kamis, 09 Nov 2023 16:19 WIB
M Tabrani, anggota Jong Java dan Ketua Kongres Pemuda I. (Dok Perpustakaan Nasional RI)
M Tabrani, anggota Jong Java dan Ketua Kongres Pemuda I. (Foto: Dok Perpustakaan Nasional RI)
Jakarta -

Siapa M Tabrani? Sosok M Tabrani menjadi salah satu penerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini. Gelar tersebut akan diberikan pada Hari Pahlawan 10 November 2023 dan telah disetujui oleh Presiden Jokowi.

M Tabrani dikenal sebagai tokoh penggagas bahasa Indonesia. Yuk, simak profilnya di bawah ini.

Profil M Tabrani

Dilansir situs Badan Bahasa Kemdikbud, M. Tabrani atau Mohammad Tabrani Soerjowitjitro lahir di Pamekasan, Madura pada 10 Oktober 1904. Ia menamatkan pendidikan di MULO dan OSVIA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tabrani dikenal sebagai seorang wartawan. Hindia Baroe, Pemandangan, Suluh Indonesia, Koran Tjahaya, dan Indonesia Merdeka adalah sederet nama media massa yang pernah beliau naungi.

M Tabrani, anggota Jong Java dan Ketua Kongres Pemuda I. (Dok Perpustakaan Nasional RI)M Tabrani, anggota Jong Java dan Ketua Kongres Pemuda I. (Foto: Dok Perpustakaan Nasional RI)

M Tabrani: Penggagas Bahasa Indonesia

Pemikiran Tabrani tentang bahasa Indonesia secara jelas terpampang pada tulisannya dalam koran Hindia Baroe yang dipimpinnya. Tulisan berjudul "Bahasa Indonesia" yang ada pada kolom Kepentingan tersebut secara jelas mengemukakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan untuk mencapai kemerdekaan.

ADVERTISEMENT

Sebuah pemikiran yang berani yang diungkapkan seseorang yang hidup di wilayah yang sedang dijajah oleh bangsa asing, bangsa Belanda. Pemikiran-pemikiran Tabrani bisa dikatakan orisinal dan besar pada masa itu.

  • Pertama, Tabrani sudah menggunakan nama bahasa Indonesia jauh sebelum adanya Ikrar Sumpah Pemuda (1928) dan bahkan sebelum adanya Kongres Pemuda Pertama (April-Mei 1926).
  • Kedua, Tabrani telah menyadari adanya masalah yang menyebabkan persatuan anak-Indonesia tidak cepat tercapai, yaitu tidak adanya bahasa yang gampang diketahui oleh seluruh bangsa Indonesia.
  • Ketiga, Tabrani telah meyakini bahwa kemerdekaan akan tercapai jika ada persatuan; persatuan dapat tercapai salah satunya jika ada ikatan bahasa Indonesia.

"Bangsa Indonesia belum ada. Terbitkanlah bangsa Indonesia itu! Bahasa Indonesia belum ada. Terbitkanlah bahasa Indonesia itu!" Demikianlah semangat Tabrani sebagaimana ia tuliskan sendiri dalam koran Hindia Baru (edisi 11 Februari 1926) pada kolom Kepentingan yang dengan penuh keberanian diberikan judul "Bahasa Indonesia".

Usulan Bahasa Indonesia di Kongres Pemuda

M Tabrani menulis autobiografinya dengan judul Anak Nakal Banyak Akal (1979). Dalam tulisan itu, Yamin disebutkan sedang 'naik pitam' karena Tabrani menyetujui seluruh pidato Yamin, tetapi menolak konsep usul resolusinya pada Kongres Pemuda Pertama 1926 (butir ketiga: menjunjung bahasa persatuan, bahasa Melayu).

Pada kesempatan itu, M Tabrani yang bertindak sebagai Ketua Kongres dan berpandangan sebagai berikut, 'Alasanmu, Yamin, betul dan kuat. Maklum lebih paham tentang bahasa daripada saya. Namun, saya tetap pada pendirian. Nama bahasa persatuan hendaknya bukan bahasa Melayu, tetapi bahasa Indonesia. Kalau belum ada harus dilahirkan melalui Kongres Pemuda Indonesia Pertama ini.'

Atas perbedaan pendapat antara Yamin dan Tabrani tersebut, keputusan terakhir itu ditunda sampai dengan Kongres Pemuda Indonesia Kedua pada tahun 1928. Pesan Kongres Pemuda Pertama dititipkan kepada M. Yamin dengan catatan penting bahwa nama bahasa Melayu diganti menjadi bahasa Indonesia.

Kongres Pemuda Kedua tidak membicarakan usul Yamin tersebut dalam rapat panitia, tetapi langsung membawanya dalam sidang umum dan Kongres menerima usulan Yamin dengan suara bulat. 'Kebulatan Tekad Pemuda' (dalam istilah Sanusi Pane) atau Ikrar Pemuda (dalam konsep Yamin) dikenal hingga sekarang sebagai Sumpah Pemuda.

Baca berita di halaman selanjutnya soal peran M Tabrani dalam lahirnya bahasa Indonesia.

Perjuangan M. Tabrani untuk Bahasa Indonesia

M Tabrani terus memperjuangkan penggunaan bahasa Indonesia. Perjuangan penggunaan bahasa Indonesia diketahui sangat gigih geliatnya dimulai dari Volksraad: Dewan Rakyat, yang turut mendukung Kongres Bahasa Indonesia (KBI) Pertama di Solo pada tahun 1938.

Saat itu, M Tabrani pun membuat prasaran 'Penyebaran Bahasa Indonesia'. Sementara itu, untuk melembagakan nama bahasa ini, prasaran 'Institut Bahasa Indonesia' juga diusung oleh Sanusi Pane, orang yang menopang pendirian Tabrani dalam perdebatan dengan Yamin pada tanggal 2 Mei 1926 ketika gagasan bahasa (persatuan) Indonesia dibuat dalam Kongres Pemuda Pertama.

Sang penggagas bahasa persatuan Indonesia wafat pada tanggal 12 Januari 1984. Makam almarhum di TPU Tanah Kusir merupakan situs memori untuk mengenang jasa-jasa M. Tabrani.

Tanda jasa Perintis Kemerdekaan telah dianugerahkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. Lalu pada Hari Pahlawan 10 November 2023, M. Tabrani mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Halaman 3 dari 2
(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads