Pemerintah Kota Surabaya berupaya meningkatkan budaya literasi masyarakat sebagai salah satu program yang terus digencarkannya. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya, sehingga kemudian berimplikasi terhadap pengentasan kemiskinan.
Karenanya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada tahun 2023 kembali mendorong agar IPM Surabaya terus tumbuh dan meningkat, salah satu upayanya melalui peningkatan budaya literasi atau minat baca tulis masyarakat.
"Nah, itu kita perbaiki terus. Semua yang berkaitan dengan literasi kita tingkatkan. Fokus kita sekarang menuju ke digitalisasi sistem-sistem yang ada," ujar Eri dalam keterangan tertulis, Kamis (9/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, IPM Kota Pahlawan pada tahun 2022 mencapai angka 82,74, meningkat 0,43 poin dibandingkan IPM Surabaya pada tahun 2021 yang mencapai 82,31. Nilai IPM tersebut menunjukkan kualitas pembangunan manusia di Kota Surabaya yang berada pada kelompok status kategori 'Sangat Tinggi', yakni PM β₯ 80.
Selain itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya mencatat, saat ini terdapat sekitar 530 Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Ratusan TBM tersebut tidak hanya tersedia di ruang-ruang terbuka publik, tapi juga hingga ke Balai RW Surabaya.
Keberadaan TBM tersebut melengkapi dua perpustakaan umum Surabaya yang berada di Balai Pemuda dan Rungkut Asri Tengah. Kedua perpustakaan umum milik Pemkot Surabaya ini telah terakreditasi Perpustakaan Nasional.
"Selain menyediakan perpustakaan dan TBM dengan lokasi menetap, Pemkot Surabaya juga memiliki lima perpustakaan mobil keliling," kata Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya Novelija.
Novelija menyatakan Dispusip Surabaya berkomitmen menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang nyaman dan menarik untuk dikunjungi. Oleh karena itu, perpustakaan di Surabaya ini tidak sekadar menyediakan beragam koleksi buku, tetapi juga berbagai program kegiatan dan layanan yang tersedia di perpustakaan umum Surabaya.
"Kita sediakan beberapa kegiatan, seperti dongeng, wisata buku dan sebagainya. Di perpustakaan Balai Pemuda misalnya, tersedia layanan English Corner, Korea Corner, Disleksia Corner hingga BI Corner," jelasnya.
Selanjutnya, ia menambahkan Dispusip Surabaya membuka layanan program Wisata Buku agar semakin mendongkrak minat kunjungan ke perpustakaan. Layanan kunjungan ini dibuka setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00-10.00 WIB di Perpustakaan Balai Pemuda Surabaya.
"Kita buka kunjungan untuk anak-anak, mulai PAUD, playground sampai mahasiswa. Kalau anak PAUD ini kita ajak mendongeng ice breaking, tapi kalau anak SD misal kelas 1-3, kita ajak mendongeng juga mengajarkannya pengenalan klasifikasi cara mencari buku," tuturnya.
Kemudian, Novelija menyebutkan dua perpustakaan umum milik Pemkot Surabaya tersebut menyediakan berbagai jenis koleksi buku. Ribuan koleksi buku di kedua perpustakaan umum tersebut diadakan melalui APBD Surabaya dan berasal dari para donatur.
"Kita ada banyak koleksi buku, ada buku filsafat psikologi, agama, sosial, bahasa, hobi hingga ilmu terapan," imbuhnya.
Tak hanya itu, untuk semakin memudahkan warga mendapatkan akses layanan literasi, Dispusip juga menjalin kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi Surabaya. Kerja sama ini dilakukan dalam penyediaan jurnal dari perguruan tinggi melalui Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) yang bisa diakses gratis oleh masyarakat melalui laman https://sipus.surabaya.go.id/.
"SIPUS juga memuat E-Mitra Repository. Jadi ketika ada mahasiswa yang membutuhkan jurnal-jurnal dari perguruan tinggi, mereka bisa akses melalui SIPUS," ucapnya.
Selain menyediakan jurnal dari sejumlah perguruan tinggi, sejumlah layanan lain juga tersedia di laman SIPUS. Seperti di antaranya, layanan pendaftaran anggota perpustakaan secara digital, koleksi katalog online dan ebook.
"Ada sekitar 1902 ebook yang tersedia di SIPUS. Di SIPUS juga ada map lokasi perpustakaan dan TBM yang tersebar di Surabaya. Kemudian, ada juga Karya Gendis Sewu, yakni pembibitan dari anak-anak untuk bisa menjadi penulis dan pendongeng," bebernya.
Di samping itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan Perpustakaan Dispusip Kota Surabaya Pudji Astuti menerangkan saat ini jumlah koleksi buku di dua perpustakaan umum Pemkot Surabaya mencapai total 39.302 judul buku, 78.888 eksemplar.
"Dengan rincian, jumlah buku di Perpustakaan Rungkut mencapai 26.899 judul, 52.899 eksemplar. Kemudian jumlah buku di Balai Pemuda, mencapai 12.403 judul, 25.989 eksemplar," ungkapnya.
Ribuan koleksi buku perpustakaan umum Pemkot Surabaya ini terdiri dari kategori anak, dewasa hingga referensi. Di Perpustakaan Rungkut, jumlah koleksi buku anak mencapai sekitar 5.785 judul, 11.330 eksemplar, sementara kategori buku dewasa, mencapai 18.812 judul, 37.957 eksemplar.
"Sedangkan untuk kategori buku referensi, di Perpustakaan Rungkut mencapai 2.302 judul, 3.612 eksemplar," katanya.
Sementara pada Perpustakaan Umum Balai Pemuda, jumlah koleksi buku pada kategori anak mencapai 2.587 judul, 5.108 eksemplar. Lalu, kategori buku dewasa mencapai 8.959 judul, 19.259 eksemplar. Sedangkan jumlah buku referensi di Perpustakaan Balai Pemuda mencapai 857 judul, 1.622 eksemplar.
"Untuk penambahan buku pada tahun 2023, mencapai 1.244 eksemplar," pungkasnya. (ADV)
(ncm/ega)