Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, mengalami erupsi sejak 3 bulan lalu. Abu vulkanik yang disemburkan gunung itu meningkat dalam dua pekan terakhir.
"Aktivitas Gunung Dukono ini dimulai sekitar 3 bulan lalu, namun dalam 2 minggu terakhir ini meningkat. Abu gunung yang cukup tebal disertai dentuman dari kawah gunung dengan jumlah yang cukup banyak," ujar Kepala BPBD Halmahera Utara Hentje Hetharia, dilansir detikSulsel, Kamis (9/11/2023).
Gunung Dukono mengalami erupsi pada Kamis (9/11) pada pukul 06.42 WIT dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.087 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hentje, abu vulkanik Gunung Dukono hampir terjadi setiap hari, terutama saat cuaca cerah. Namun, dalam dua pekan terakhir ini, abu turun cukup lebat yang disertai suara letusan.
"Kalau di hari-hari saat kondisi normal, (abu yang keluar dari kawah gunung) sangat tipis hingga tidak ada abu. Namun, dalam dua minggu terakhir ini, abu turun dengan lebat yang didahului letusan atau erupsi gunung tersebut," ujarnya.
Sejauh ini belum ada laporan terkait korban maupun kerusakan fisik berupa bangunan dan fasilitas umum lainnya. BPBD juga masih menunggu informasi dari puskesmas maupun RSU Tobelo terkait laporan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang diderita warga dari dampak erupsi Gunung Dukono.
Baca selengkapnya di sini.
Lihat juga Video: Penampakan Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas Setinggi 1.000 Meter