Profil Ratu Kalinyamat, Pemimpin Asal Jepara yang Jadi Pahlawan Nasional

Profil Ratu Kalinyamat, Pemimpin Asal Jepara yang Jadi Pahlawan Nasional

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Kamis, 09 Nov 2023 11:45 WIB
Memperingati HUT Kabupaten Jepara ke 469, kisah patriotisme Ratu Kalinyamat ditampilkan
Kirab kisah Ratu Kalinyamat saat HUT Kabupaten Jepara (Foto: Wikha Setiawan/detikcom)
Jakarta -

Pada Hari Pahlawan 10 November 2023, pemerintah Indonesia akan memberikan gelar pahlawan nasional pada enam tokoh, salah satunya Ratu Kalinyamat. Ia adalah pemimpin Jepara yang terkenal bijaksana dan pemberani.

Simak biografi singkat Ratu Kalinyamat yang telah dirangkum detikcom.

Profil Ratu Kalinyamat

Dikutip dari buku berjudul 'Ratu Kalinyamat: Sejarah atau Mitos' oleh Bambang Sulistyanto, Ratu Kalinyamat adalah putri Pangeran Trenggana dan cucu Raden Patah, Sultan Demak pertama. Ia memiliki nama asli Ratna Kencana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratu Kalinyamat menikah dengan Pangeran Hadiri, putra Sultan Ibrahim dari Aceh yang bergelar Sultan Mughayat Syah. Setelah menikah dengan Ratu Kalinyamat, ia diberi gelar Pangeran Hadiri, yang berarti yang hadir dari Aceh ke Jepara.

Pernikahan Ratu Kalinyamat dengan Pangeran Hadiri tidak berlangsung lama. Sebab, Pangeran Hadiri meninggal pada tahun 1549 karena dibunuh oleh utusan Arya Penangsang.

ADVERTISEMENT

Sepeninggal suaminya, Ratu Kalinyamat menggantikan Pangeran Hadiri menjabat sebagai raja di Jepara. Selama masa kekuasaannya, Jepara semakin berkembang menjadi Bandar terbesar di pantai utara Jawa, dan memiliki armada laut yang besar serta kuat.

Masjid Mantingan merupakan bangunan masjid kuno yang terletak di Desa Mantingan, Jepara, Jateng. Masjid itu dibangun pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat pada abad ke-16.Masjid Mantingan merupakan bangunan masjid kuno yang terletak di Desa Mantingan, Jepara, Jateng. Masjid itu dibangun pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat pada abad ke-16. (Foto: Dian Utoro Aji)

Ratu Kalinyamat: Punya Anak Asuh

Mendiang suaminya tidak meninggalkan anak ketika ia pergi. Untuk mengisi kekosongan tersebut, Ratu Kalinyamat mengasuh anak dari adiknya, Pangeran Timur yang nantinya menjadi adipati di Madiun.

Selain itu sejarah Banten juga mencatat bahwa Ratu Kalinyamat mengasuh Pangeran Arya, putera dari Maulana Hasanuddin, Raja Banten tahun 1500-an yang nantinya akan menjadi pengganti Ratu Kalinyamat memerintah Jepara. Ia juga memiliki putri angkat bernama Dewi Wuryan, putri Sultan Cirebon.

Kiprah Ratu Kalinyamat di Bidang Politik

Di bidang politik dan pertahanan, pelabuhan Jepara pada masa kepemimpinan Ratu Kalinyamag dipercaya sebagai pusat pengiriman ekspedisi-ekpedisi militer untuk turut memperluas kekuasaan ke Bangka dan Kalimantan Selatan yaitu Tanjung Pura dan Lawe. Pada tahun 1573, Ratu Kalinyamat sekali lagi diminta oleh Sultan Ali Mukhayat Syah dari Aceh untuk menggempur Portugis di Malaka.

Armada yang dikirim sekitar 300 buah kapal, 80 buah kapal masing- masing berbobot 400 ton. Sekitar 40 armada kapal diisi empat sampai lima ribu prajurit.

Wilayah Kesultanan Demak juga menjadi saksi pertempuran antara Arya Penangsang dengan keturunan Sultan Trenggana. Setelah berakhirnya peperangan melawan Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat terus memimpin kerajaannya.

Peran Ratu Kalinyamat di Bidang Ekonomi

Ratu Kalinyamat merupakan seorang pemimpin tanah Jepara yang amat disegani. Di tangan beliau, Jepara menjadi Kerajaan Bahari di mana rakyatnya hidup dengan mengandalkan lautan sebagai sumber utama penghidupannya.

Ratu inilah yang berhasil mendirikan kerajaan Maritim yang kuat. Di bawah kekuasaannya, Jepara mengalami perkembangan yang amat pesat yaitu menjadi pelabuhan terbesar di tanah Jawa serta memiliki armada laut yang besar dan kuat.

Di bawah pemerintahannya, pada pertengahan abad ke-16 perdagangan Jepara dengan daerah seberang laut semakin ramai. Pedagang- pedagang dari kota-kota pelabuhan di Jawa seperti Banten, Cirebon,Demak, Tuban, Gresik, dan juga Jepara menjalin hubungan dengan pasar internasional Malaka.

Dari Jepara, para pedagang mendatangi Bali, Maluku, Makassar, dan Banjarmasin dengan barang- barang hasil produksi daerahnya masing-masing. Selain itu, hubungan baik yang terjalin antara Jepara dengan beberapa wilayah di Nusantara seperti Johor, Aceh, Maluku, Banten, dan Cirebon.

Semua itu menegaskan bahwa misi diplomatik yang dibawa Ratu Kalinyamat telah berhasil dengan gemilang. Tidaklah berlebihan jika sosoknya dikenal sebagai seorang ratu maritim yang merintis hubungan antar bangsa.

Ratu Kalinyamat diperkirakan memimpin Jepara selama 30 tahun, mulai 1549 sampai 1579. Selama 30 tahun masa pemerintahannya, Jepara mencapai masa kejayaannya.

Lihat juga Video 'Megawati Dukung Ratu Kalinyamat dan dr. Soeharto Jadi Pahlawan Nasional':

[Gambas:Video 20detik]



(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads