Seorang ojol menganiaya penumpang di Kuta Utara, Bali hingga korban babak belur. Peristiwa yang terjadi di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung itu viral di media sosial.
Kini, pengemudi ojek online (ojol) itu diamankan polisi. Ia juga dipecat dari mitra ojol tempatnya bekerja. Lantas, apa motif penganiayaan tersebut? Berikut informasinya.
1. Kronologi Ojol Aniaya Penumpang di Kuta Utara
Dilansir detikBali, seorang perempuan berinisial NF (31) mengalami penganiayaan oleh pengemudi ojek online (ojol) di wilaya Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Ia babak belur dianiaya pelaku saat pergi ke tempat makan, Senin sore (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini dibagikan teman korban di media sosial. Awalnya, NF memesan ojol dan berangkat dari tempat tinggalnya di kawasan Dalung menuju ke satu tempat makan. Di tengah perjalanan, si pengemudi ojek tiba-tiba menurunkan perempuan itu.
Tanpa tahu alasan yang jelas, NF kebingungan dan bertanya pada pengemudi ojek yang sudah dalam keadaan kesal dan marah. Menurut keterangan pengunggah, NF mencoba sabar dan hendak membayar ongkos ojek itu.
Namun, si pengemudi ojol menolak. Saat itu, NF dianiaya pengemudi ojol hingga mengalami luka di bibir dan pipi. Akhirnya, NF kabur dan meminta pertolongan temannya untuk diantar pulang.
![]() |
2. Pelaku Diamankan Polisi
Korban melaporkan penganiayaan itu ke Polsek Kuta Utara. Informasi di kepolisian, pengemudi ojol sudah diamankan di rumahnya di kawasan Dalung pada Selasa (7/11/2023).
"Ya betul, kasus ojol diduga mukul penumpang sudah ditangani Polsek (Kuta Utara). Pelaku sedang dimintai keterangan," kata Kanitreskrim Polsek Kuta Utara Iptu Komang Juniawan seizin Kapolsek Kuta Utara Kompol I Made Pramasetia, Selasa (7/11/2023).
Juniawan mengatakan korban berinisial NF melapor ke Polsek Kuta Utara pada Selasa (7/11/2023).
"Kejadian Senin sore sekitar pukul 15.50 Wita. Tindak lanjut melakukan penyidikan," jelas Juniawan.
3. Motif Penganiayaan
Polsek Kuta Utara mengamankan pengemudi ojek online (ojol) yang menganiaya penumpang perempuan, NF (31) hingga babak belur di kawasan Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, pada Selasa (7/11/2023) pagi. Pengemudi ojol berinisial AHSBP alias Adek (25) diamankan di rumahnya di kawasan Dalung.
Kepada polisi, Adek mengaku emosi karena NF tidak pernah menjawab atau menyahut ketika beberapa kali ditanya.
"Saat kami interogasi (pelaku) mengakui perbuatannya. Alasannya tersinggung ditanya beberapa kali tidak dijawab," ungkap Kapolsek Kuta Utara Kompol I Made Pramasetia, Selasa (7/11/2023).
"Diminta turun tiba-tiba. Terlapor memberhentikan sepeda motor, menyuruh korban turun, marah-marah tanpa diketahui penyebabnya," imbuhnya.
Ojol yang aniaya penumpang di Kuta Utara dipecat. Baca informasi di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Viral Ojol Naik Pesawat Bawa Orderan Bakpia, Ternyata Anggota DPRD
4. Korban Babak Belur
Adek (25), seorang pengemudi ojol menganiaya penumpang di Kuta Utara, Bali. Penumpang perempuan berinisial NF (31) itu mengalami luka di beberapa bagian tubuh.
Adek memukul wajah NF secara membabi buta hingga babak belur. Pukulan bertubi-tubi itu mengakibatkan NF luka di bibir, hidung, dan pipi kiri, hingga memar pada pergelangan tangan dan punggung.
"Korban dipukul berkali-kali ke bagian muka. Korban lari menjauhi pelaku agar tidak dipukul lagi. Pengemudi ojek itu pergi meninggalkan lokasi," ujar Kapolsek Kuta Utara Kompol I Made Pramasetia.
5. Pelaku Dipecat dari Mitra Ojol
PT Gojek Indonesia merespons tindakan pengemudinya yang menganiaya penumpang di Desa Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali. Gojek memecat pengemudi itu tak lama setelah kejadian.
"Kami sudah melakukan pemutusan hubungan kemitraan dan pelaku sudah berada di pihak kepolisian untuk investigasi lebih lanjut," ujar Head of Corporate Affairs Gojek East Java, Bali, Nusra, Yondi Hartanto, dalam keterangan tertulis kepada detikBali, Selasa (7/11/2023).
Yondi mengatakan setelah menerima laporan, Gojek langsung melakukan investigasi internal. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian agar proses tindak lanjut bisa berjalan lancar.
Menurut Yondi, perusahaan juga sudah menghubungi korban. Gojek telah mendampingi serta menawarkan bantuan mulai dari perawatan kesehatan hingga psikolog.
"Kami menyesalkan kejadian yang dialami oleh salah satu pelanggan kami. Keamanan dan kenyamanan pelanggan merupakan salah satu prioritas utama kami," ujar Yondi.
"Gojek mengecam segala bentuk kekerasan di dalam ekosistem karena sangat merugikan pelanggan dan juga mitra driver kami lainnya yang berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik," imbuhnya.