.webp)
Sejumlah titik di Jakarta sempat kebanjiran seusai hujan lebat akhir pekan kemarin. Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Nova Harivan Paloh memperkirakan banjir Jakarta tak akan separah tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau kita lihat, tak akan separah tahun lalu. Tapi kita update terus," kata Nova, saat dihubungi, Senin (6/11/2023).
Anggota DPRD DKI dari Fraksi NasDem ini menunggu efektivitas proyek penanggulangan banjir yang dilakukan Pemprov DKI. Beberapa di antaranya Waduk Brigif dan sodetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam dua tahun, banyak yang dikerjakan, kayak waduk Brigif, sodetan di wilayah Kampung Melayu yang baru diresmikan. Itu sangat membantu. Kita punya saringan sampah, keefektifan ini kita uji di tahun ini," katanya.
Menurut Nova, proyek-proyek penanganan banjir menelan biaya yang tak sedikit. Jadi, proyek-proyek itu harus membuktikan bisa mengurangi banjir di Jakarta.
"Karena, dalam hampir tiap tahun keluarkan (uang) untuk pengendalian banjir sampai triliunan rupiah," katanya.
Nova menilai Dinas SDA serta jajaran Pemprov DKI lainnya telah siap untuk mengatasi banjir. Namun, dia memberi catatan soal penanganan banjir di lingkungan permukiman.
Menurutnya, tenaga lapangan Dinas SDA terlalu minim untuk membuat atau memperbaiki saluran air di lingkungan.
"Minim tenaga dari PJLP dari SDA untuk kegiatan pembuatan saluran. Saya sarankan, kalau memungkinkan, menambah PJLP tak mungkin, maka dibantu tenaga-tenaga lain. Misalnya dari PPSU. Di-BKO (bantuan) ke SDA untuk membantu kegiatan pembuatan saluran, hingga target tepat waktu," katanya.
Salah satu daerah yang kebanjiran adalah Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), tepatnya di Jalan Kebon Pala 2, RT 13 RW 04. Banjir dengan tinggi sekitar 175 cm terjadi pada Sabtu (4/11) malam. Air mulai surut pada Minggu (5/11) malam.
(aik/idn)
