Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 101 kejadian bencana terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tapi 1.448 unit rumah mengalami kerusakan.
"Total 101 titik kejadian periode 30 Oktober-5 November. Kejadian bencana periode 30 Oktober-5 November 2023, desa yang terdampak (sebanyak) 73 desa di 28 kecamatan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Mohamad Adam, Senin (6/11/2023).
Adam mengatakan jenis bencana yang terjadi sejak akhir Oktober didominasi angin kencang dan tanah longsor.
"Kalau dari jenis bencana, di antaranya angin kencang sebanyak 81 titik, longsor 14 titik, pergeseran tanah 4 titik, dan banjir 2 titik," kata Adam.
Dari data yang didapat, total sebanyak 1.448 rumah mengalami kerusakan akibat bencana sejak akhir Oktober. Dengan rincian, 1.224 unit rusak ringan, 207 unit rusak sedang, 17 unit rusak berat. Bencana juga memberi dampak kepada 5.647 jiwa dari total 1.585 kepala keluarga.
"Dampak kerusakan saat ini masih penilaian kaji detail oleh DPKPP. BPBD hanya kaji cepat, untuk kepastiannya harus tanya hasil kaji detail DPKPP," kata Adam.
"Sejauh ini tidak ada korban jiwa," tambahnya.
Adam mengimbau masyarakat terhadap dampak buruk bencana dan melakukan berbagai antisipasi. Di antaranya adalah tidak membuang sampah ke saluran air atau sungai karena berpotensi menyumbat dan menyebabkan banjir.
"Jangan berteduh di bawah pohon/reklame/tiang. Lakukan kerja bhakti warga untuk bersihkan lingkungan. Mengecek jalur/aliran pembuangan air. Pangkas ranting/dahan pohon yg sekiranya membahayakan. Menutup rekahan tanah agar tidak ada air masuk karena rekahan semakin besar akan membuat potensi longsoran," tambah Adam.
(rfs/rfs)