Polsek Setiabudi menggandeng masyarakat di Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, untuk menghidupkan kembali siskamling guna menjaga keamanan menjelang Pemilu 2024. Sebanyak 54 pos siskamling diaktifkan untuk menjaga keamanan.
"54 Siskamling tersebar dalam 8 kelurahan di Kecamatan Setiabudi," kata Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Arif Purnama Oktora dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).
Kegiatan 'Halo Polisi' di RW 02 Jalan Karet Semanggi, Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, ini dihadiri juga oleh Kasat Samapta Polres Metro Jaksel Kompol Witarsa, Wakasat Samapta AKP Karsono, Kanit Binmas AKP Andung Suwito, Bhabinkamtibmas Kelurahan Karet Semanggi Aipda Komarudin, Bhabinkamtibmas Kelurahan Kuningan Timur S Aritonang, Kasipem Nurjaman, LKM Munir, ketua RT se-RW 02, serta Linmas RW 02.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Kompol Arif mengecek perlengkapan Siskamling. Arif mengatakan pihaknya akan memfasilitasi perlengkapan yang dibutuhkan di poskamling.
Arif mengatakan pihaknya juga menggandeng ratusan hansip untuk menjaga keamanan di lingkungan Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Polisi akan bekerja sama dengan puskesmas untuk mengecek kesehatan para hansip yang berusia lanjut.
"Di Kecamatan Setiabudi ini ada 154 hansip. Kita akan bekerja sama dengan puskesmas untuk mengecek kesehatan para hansip yang rata-rata sudah berumur," ujarnya.
Selain menjaga untuk Pemilu 2024, Siskamling tersebut digunakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sehari-hari di wilayah Setiabudi.
![]() |
"Poskamling akan digunakan sebagai lini keamanan bersama dengan kepolisian beserta tiga pilar, untuk turut menjaga keamanan lingkungan dari gangguan Kamtibmas," terangnya.
Kegiatan pengaktifan Siskamling tersebut digelar di Mako Polsek Metro Setiabudi. Arif mengatakan pihaknya menggandeng tokoh masyarakat setempat untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini merupakan menghadirkan polisi di tengah-tengah masyarakat untuk meningkatkan keamanan lingkungan," terangnya.
Arif juga mengajak warga untuk bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). Salah satunya untuk mencegah beredarnya hoaks atau berita palsu di masyarakat.