Suarakan Bela Palestina, HNW Ingatkan Komitmen Pembukaan UUD 1945

Suarakan Bela Palestina, HNW Ingatkan Komitmen Pembukaan UUD 1945

Danica Adhitiawarman - detikNews
Senin, 06 Nov 2023 20:25 WIB
HNW
Foto: MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW bersama tokoh-tokoh nasional, publik figur, dan dua jutaan orang, bukan hanya umat Islam tapi umat lintas agama dan berbagai elemen masyarakat menghadiri 'Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina'.

"Aksi solidaritas Indonesia bela Palestina dari penjajahan Israel ini jelas merupakan implementasi dari Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945 yang pada intinya mengecam segala bentuk penjajahan di atas dunia ini dan komitmen hadirkan perdamaian," ujar HNW dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).

Pesan itu disampaikannya dalam orasi di hadapan peserta aksi yang bertempat di area terbuka Medan Merdeka Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada hari Minggu (5/11). HNW menambahkan hal ini melanjutkan sikap tegas Presiden Pertama RI Soekarno agar utang sejarah merdekanya Palestina segera bisa dibayar, sehingga tidak diwariskan kepada Presiden berikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, ia menyebutkan jauh sebelum Indonesia merdeka dan UUD terbentuk, banyak tokoh Islam yang menyuarakan dan memfatwakan untuk membela Palestina dari penjajahan Israel. Tokoh tersebut di antaranya tokoh Muhammadiyah KH. Kahar Muzzakir pada tahun 1937 yang memimpin delegasi Indonesia menghadiri konferensi dunia di Syria.

Hal itu untuk memperjuangkan agar Palestina tidak dijajah oleh Israel. Lalu, ada KH. Wahab Hasbullah dan KH. Hasyim Asy'ari pendiri NU pada tahun 1938 sudah memfatwakan agar bangsa Indonesia membantu Palestina baik dengan doa atau dengan dana.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah, luar biasa sikap dan fatwa para ulama ini yang kemudian menguatkan komitmen bela kemerdekaan dan tolak penjajahan yang menjadi bunyi alinea pertama dari Pembukaan UUD 1945 dan Piagam Jakarta tentang sikap tegas bangsa Indonesia yang menolak keras segala bentuk penjajahan dan mendukung kemerdekaan," ucapnya.

Kemudian, HNW menerangkan alinea tersebut diterjemahkan oleh Soekarno dengan menolak penjajahan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina. Konsistensi Soekarno dalam membela kemerdekaan Palestina terus terjaga yang bahkan mengeluarkan pernyataan keras pada tahun 1962.

Ia mengatakan pernyataan tersebut berisikan selama kemerdekaan belum terjadi di Palestina dan selama Israel masih terus menjajah, maka selama itu pula Indonesia tidak akan membuka hubungan dengan Israel.

Selain itu, HNW mengapresiasi Ketua DPR dan Pemerintah Pusat yang diwakili para menteri yang hadir dalam aksi solidaritas tersebut, yakni Menteri Luar Negeri dan Menteri PMK karena sudah sangat tegas dalam posisi membela Palestina untuk memperoleh kemerdekaannya dan menghentikan penjajahan Israel.

"Maka saya harap dua jutaan warga yang hadir di aksi damai ini untuk mencatat dan mendukung dan penegasan sikap itu, untuk memberi semangat dan dorongan agar pemerintah secepatnya terus berupaya mencari terobosan efektif agar dapat merealisasikannya," harapnya.

"Kita juga memberikan apresiasi atas segala upaya seperti lobi, diplomasi, pendekatan yang sudah dilakukan secara maksimal, termasuk pengiriman bantuan kepada penduduk Palestina oleh pemerintah," tambahnya.

HNW juga berharap agar pemerintah secepatnya menguatkan upayanya, salah satunya dengan melakukan komunikasi tingkat kepala negara dengan negara-negara OKI, ASEAN, dan semua negara yang membela Palestina. Komunikasi ini agar semua pihak bersatu, sehingga terhimpun satu kekuatan besar untuk menghentikan penjajahan Israel atas Palestina.

Adapun upaya tersebut baik dengan memutuskan hubungan atau boikot terhadap produk Israel atau yang mendukung penjajahan Israel. Kemudian, juga dengan melobi negara-negara pendukung Israel agar Israel menghentikan kejahatan kemanusiaan dan penjajahannya atas Palestina.

Sebagai informasi, aksi solidaritas yang digelar sejak pukul 06.00-10.00 WIB ini berlangsung sangat tertib. Meski jutaan manusia berkumpul, tidak ada satupun atribut partai politik atau capres yang terlihat, semuanya seragam fokus untuk menyuarakan pembelaan kepada Palestina dan menentang penjajahan Israel. Setelah selesai aksi, seluruh peserta aksi tertib meninggalkan area dalam keadaan bersih dan aman.




(ncm/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads