Pintu di Sisi Gaza Tak Dibuka, 1 Keluarga WNI Belum Bisa Dievakuasi

Pintu di Sisi Gaza Tak Dibuka, 1 Keluarga WNI Belum Bisa Dievakuasi

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Senin, 06 Nov 2023 11:44 WIB
Menlu Retno Marsudi
Foto: dok. Rommy Pujianto/ANTARA
Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan pemerintah kembali gagal mengevakuasi 1 keluarga warga negara Indonesia (WNI) di Gaza. Retno mengatakan hal itu disebabkan pintu dari sisi Gaza masih dalam kondisi tertutup.

"Upaya untuk melakukan evakuasi terhadap satu keluarga WNI yang tinggal di Gaza Selatan, kembali belum berhasil," kata Retno kepada wartawan, Senin (6/11/2023).

"Diperoleh informasi, pintu dari sisi Gaza tidak dibuka sehingga tidak dimungkinkan dilakukan evakuasi. Dari lapangan kami juga memperoleh informasi, bahwa sudah dua hari ini tidak ada evakuasi dari Gaza ke Rafah," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno menyebut pihaknya akan tetap melakukan komunikasi ke WNI tersebut. Hal ini guna memastikan WNI itu dalam kondisi baik.

"Kita akan terus berusaha dan kemarin saya lakukan kembali komunikasi dengan berbagai pihak, untuk memastikan bahwa WNI dalam keadaan baik. Saya juga langsung berkomunikasi dengan keluarga WNI Pak Hussein, untuk memberikan semangat dan menyampaikan bahwa kami sedang terus berusaha," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Kementerian Luar Negeri juga melakukan komunikasi terus dengan tiga (3) relawan MER-C yang berada di sekitar Rumah Sakit Indonesia serta Kantor MER-C Jakarta, guna memastikan keselamatan mereka," sambungnya.

Lebih lanjut, dia juga kembali menyerukan agar Israel berhenti melakukan serangan ke warga Palestina.

"Saya juga ingin sekali menyerukan agar Israel menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil, dan mentargetkan serangan kepada fasilitas-fasilitas sipil seperti rumah sakit, masjid, dan gereja. Patuhi hukum humaniter internasional. Sekjen PBB pernah mengatakan, di dalam perang pun ada hukumnya," katanya.

(azh/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads