Korban perang Israel dan Hamas tak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan 1 anak tewas setiap 10 menit akibat perang itu.
"Sudah sekian hampir 10.000 by now meninggal dan setiap 10 menit 1 anak meninggal ini adalah katastrofi kemanusiaan yang tadi bapak presiden sampaikan tidak bisa tidak bisa kita terima," ujar Retno kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (4/11/2023).
"Jadi saya dengan semua orang intinya satu suara, kita hentikan dulu tindakan kekerasan, hentikan penggunaan kekerasan terutama terhadap masyarakat sipil," kata Retno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno menjelaskan bahwa langkah-langkah diplomasi yang dilakukannya sudah dikerahkan sepenuhnya. Posisi Indonesia jelas bersama dengan rakyat Palestina.
"Posisi politik kita seperti yang disampaikan Bapak Presiden tadi, posisi kita tidak bergerak bahwa kita akan terus bersama dengan rakyat Palestina untuk memperjuangkan hak-haknya," tegasnya.
Lebih lanjut, Retno menyebut bahwa fokusnya saat ini adalah terkait masalah kemanusiaan. Dia mengatakan bahwa akar masalahnya adalah okupansi Israel atas tahan Palestina.
"Sekarang fokus kita di kemanusiaan, cuma kita selalu mengingatkan jangan lupa untuk juga menangani meng-address core issue-nya, akar masalahnya, yaitu okupansi ilegal Israel atas tanah Palestina. Jadi posisi kita kokoh tidak bergerak dan konsisten," pungkasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya
Indonesia Kirim 51,5 Ton Bantuan
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin pelepasan bantuan kemanusiaan untuk Palestina di Halim Perdanakusuma. Total ada 51,5 ton bantuan akan dikirimkan ke Palestina lewat Mesir.
"Pagi hari ini bantuan Indonesia untuk rakyat Palestina akan segera diberangkatkan menuju ke bandara El-Arish di Mesir, kemudian akan diteruskan dan disalurkan ke Gaza, ini adalah bantuan tahap pertama, dibawa menggunakan 3 pesawat, dan berisi 51,5 ton bantuan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan bantuan ini merupakan bantuan tahap pertama. Dia menyebut bantuan berisi bahan makanan hingga alat-alat medis.
"Berupa bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang-barang logistik lainnya yang telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Gaza. Dan untuk bantuan selanjutnya juga sedang dalam proses dipersiapkan," ucapnya.