Alasan Polisi Amankan Pria di Tangerang yang Hina Pendukung Palestina

Alasan Polisi Amankan Pria di Tangerang yang Hina Pendukung Palestina

Wildan Noviansah - detikNews
Sabtu, 04 Nov 2023 16:48 WIB
Pria Tangerang viral karena dukung Israel dan sebut pendukung Palestina tak ada otak diamankan polisi.
Pria Tangerang viral karena dukung Israel dan sebut pendukung Palestina 'tak ada otak' diamankan polisi. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Polisi mengamankan Arif Andriawan (36), yang viral setelah menghina pendukung Palestina dengan sebutan 'nggak ada otaknya'. Polisi mengungkapkan pria tersebut diamankan untuk mencegah konflik di masyarakat dan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat, kami segera merespons adanya video itu dengan mendatangi orang yang ada di video," kata Kapolsek Rajeg Iptu Hajaji, Sabtu (4/11/2023).

Hajaji mengatakan pihaknya merespons kejadian viral itu karena dikhawatirkan dapat menimbulkan reaksi dari masyarakat. Pria tersebut diamankan untuk mencegah digeruduk warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin merasa tersinggung dengan pernyataan dia itu, warga itu, kemarin untungnya keburu diamankan. Kalau nggak, mungkin duluan warga ke situ," kata dia.

"Cuma beritanya sudah ke mana-mana, warga geram. Saya amankan, jadi saya di-share kepada para tokoh agama biar pada tahu bahwa ini sudah diamankan. Kalau nggak, takutnya ramai-ramai datang ke sana, takutnya jadi besar masalahnya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Hajaji menyampaikan saat ini Arif Andriawan masih diamankan polisi. Arif sendiri telah menyampaikan permintaan maaf.

Permintaan Maaf Arif

Arif Andriawan, pria asal Rajeg, Kabupaten Tangerang, diamankan polisi setelah menyatakan dukungannya kepada Israel dan menyebut pendukung Palestina 'tidak ada otak'. Arif kemudian meminta maaf.

"Tujuan saya bikin video ini buat klarifikasi permohonan maaf atas dasar video viral yang terjadi di Facebook dikarenakan saya mendukung Israel," kata Arief dalam video yang diterima detikcom, Sabtu (4/11).

Arif mengaku tujuannya membuat video tersebut untuk menyatukan kedua negara agar tidak berlarut dalam peperangan. Hanya, ucapannya di media sosial tak sesuai dengan pengakuannya itu. Dia pun meminta maaf videonya tersebut membuat gaduh masyarakat.

"Tujuan saya baik, cuma satu ingin menyatukan kedua negara agar tidak perang. Mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya.

(mei/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads