Polisi soal Pria Sebut Pendukung Palestina 'Tak Ada Otak': Dia Ingin Terkenal

Polisi soal Pria Sebut Pendukung Palestina 'Tak Ada Otak': Dia Ingin Terkenal

Wildan Noviansah - detikNews
Sabtu, 04 Nov 2023 14:51 WIB
Pria Tangerang viral karena dukung Israel dan sebut pendukung Palestina tak ada otak diamankan polisi.
Pria Tangerang viral karena dukung Israel dan sebut pendukung Palestina 'tak ada otak' diamankan polisi. (dok.Istimewa)
Tangerang -

Pria bernama Arif Andriawan asal Rajeg, Kabupaten Tangerang akhirnya meminta maaf usai pernyataannya yang menyebut pendukung Palestina 'tidak ada otak'. Kepada polisi, pelaku membuat konten video tersebut supaya terkenal.

"Iya dia pengin jadi artis katanya, saya tanya biar terkenal katanya gitu," kata Kapolsek Rajeg Iptu Hajaji saat dihubungi, Sabtu (4/11/2023).

Hajaji mengatakan pria tersebut tidak nyambung saat ditanya pihak kepolisian. Bahkan dia mengaku akan bertemu Presiden Israel dan Palestina untuk menyatukan kedua negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang dia kalau ditanya bahasanya nggak nyambung. 'Saya mau membuat kapal helikopter yang nyelam mau ke sana' katanya. Mau nemuin presidennya secara langsung mau mempersatukan biar perang terus katanya," ujarnya.

Diduga pelaku memiliki gangguan kejiwaan. Pihak kepolisian pun berkoordinasi dengan ahli akan melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku.

ADVERTISEMENT

"Sementara harus ahli yang menyatakan itu. Rencana memang iya dites, nanti yang bisa menjawab itu dari dokter kejiwaannya," imbuhnya.

Polisi kini telah mengamankan pria tersebut. Polisi mengamankannya supaya tidak menimbulkan konflik di masyarakat.

"Agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat, kami segera merespons adanya video itu dengan mendatangi orang yang ada di video," kata Hajaji.

Pelaku Minta Maaf

Setelah video itu viral, muncul klarifikasi Arif. Arif meminta maaf atas pernyataannya itu.

"Tujuan saya bikin video ini buat klarifikasi permohonan maaf atas dasar video viral yang terjadi di Facebook dikarenakan saya mendukung Israel," kata Arief dalam video yang diterima detikcom, Sabtu (4/11).

Arif mengaku tujuannya membuat video tersebut untuk menyatukan kedua negara agar tidak berlarut dalam peperangan. Hanya saja, ucapannya di media sosial tak sesuai dengan pengakuannya itu. Dia pun meminta maaf videonya tersebut membuat gaduh masyarakat.

"Tujuan saya baik cuman satu ingin menyatukan kedua negara agar tidak perang. Mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya.

(wnv/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads