Manusia Bersisik Ditemukan di Bali

Denpasar - Bali digegerkan dengan penemuan manusia bersisik. Saat ini ditemukan 19 manusia bersisik, di antaranya di Kabupaten Tabanan, Bangli, dan Karangasem. Lima orang di antaranya menjalani perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar. Lima manusia bersisik asal Bangli yang menjalani perawatan di RSUP Sanglah, Jalan Pulau Nias, Denpasar, adalah Gede Rai (20), Ketut Subur (8), Wayan Wirama (7), Ni Komang Gama (14), dan I Komang Gentos (8 bulan). Kondisi kesehatan manusia bersisik ini sangat memperihatinkan. Sekujur tubuh penderita, yaitu Gentos dan Gama, mengelupas dan bersisik di sejumlah bagian tubuhnya. Penyakit tersebut ada yang diderita sejak kecil. Menurut dokter AAGP Wiraguna dari RSUP Sanglah, manusia bersisik adalah gejala penyakit yang disebut dengan iktiosis (kulit yang tidak bisa menahan cairan) untuk kategori yang parah dan lameral untuk gejala yang lebih ringan. Penyakit ini terjadi karena saat proses pembentukan kulit tidak sempurna karena enzim tidak berproduksi penuh. Penyakit ini lebih berisiko diderita oleh anak-anak hasil perkawinan antarkeluarga. "Penyakit ini disebutkan tidak menular dan sangat sulit untuk disembuhkan. Yang bisa dilakukan adah mengupayakan mereka bisa hidup normal. Karena tidak menular, diharapkan warga tidak megucilkan penderita," kata Wiraguna di RSUP Sanglah, Selasa (31/10/2006). Data K3S (Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial) menyebutkan di Tabanan terdapat enam warga yang menderita penyakit ini. Mereka adalah Ni Ketut Yulianita (10), I Wayan Welsi Antara (8), I Komang Ely Saputra (18), Gusti Ratna Sugiantini (13), Ni Komang Ratniati (11), dan Budi Danarta (3). Di Karangasem ditemukan delapan manusia kulit bersisik. Penderita ditangani di rumah sakit setempat. (gds/nrl)