"Berdasarkan hasil pemeriksaan kami kepada para orang terduga mereka belum terafiliasi ataupun tidak terafiliasi dengan jaringan-jaringan teroris tertentu," kata Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni kepada wartawan, Jumat (3/11/2023).
Hal tersebut diketahui setelah pihak kepolisian melakukan penelusuran latar belakang mereka. Termasuk melakukan wawancara kepada orang tua dan pihak sekolah.
"Ini kita buktikan dengan wawancara dengan pihak keluarga dan pihak sekolah dan semuanya kita nyatakan steril. Namun apabila di kemudian hari ada hal-hal yang perlu kita dalami lagi, kebetulan kita sudah data-data masuk, melakukan memanggil saksi-saksi ataupun data penguat lainnya yg bisa menjerat mereka," imbuhnya.
Adapun, alasan para pelaku mengatasnamakan Noordin M Top dalam membuat prank tersebut hanyalah spontanitas belaka.
"Itu hanya terlintas saja. Spontan, spontanitas, dari pada mereka dan murni ini mereka ingin nge-prank ke saudara H ini karena dinilai gemulai, halu, atau lemah gemulai," tuturnya.
Niat Prank Teman
Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni mengatakan para pelaku tersebut mengaku membuat hoax teror bom untuk nge-prank salah satu teman sekolahnya. Pelajar tersebut membuat seolah-olah Noordin M Top menge-chat pelajar berinisial H.
"Saudara FA pembuat profil Noordin M Top. Karena menurut mereka saudara H ini katanya cupu atau lemah gemulai makanya di-prank, sekali lagi ini hanya motif nge-prank di antara mereka," ujar Syahroni, kepada wartawan, Kamis (2/11).
Syahroni menyampaikan chat palsu berisi 'teror bom' tersebut dibuat para pelaku saat jam pelajaran berlangsung.
"Iya betul (dibuat) pada saat jam belajar," kata Syahroni.
Karena panik, H pun meneruskan pesan hoax teror bom tersebut ke akun media sosial Instagram Koja Trade Mall. Admin akun mal kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Koja untuk ditindaklanjuti.
"Saudara S (pelapor) menginformasikan bahwa adanya ancaman bom di mal tersebut via IG medsos dari mal tersebut yang dikirim oleh saudara H. Saudara H ini sendiri mendapatkan WA tersebut dari saudara FA," ujarnya.
Hingga kini keenam pelajar tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Koja. Pihak kepolisian, lanjut Syahroni, masih mendalami keterangan mereka terkait perkara yang ada.
Lihat juga Video 'Rumah Warga Bandung Digeledah Densus 88, Terkait Astana Anyar?':
(wnv/mea)