Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony mengajak masyarakat di Kota Surabaya untuk merawat aksara jawa. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh mahasiswa UPN Vetaran Jawa Timur (Jatim) menuliskan aksi Jawa di atas kain sepanjang 10 meter dan lebar 1 meter.
Mereka menuliskan nama mereka masing-masing dengan menggunakan aksara Jawa dan mereka menggunakan aplikasi salin berbahasa Jawa yang sangat memudahkan mereka.
AH Thony pun mengaku bangga dengan semangat generasi milenial yang mau melestarikan aksara Jawa. Ia bumi ingin mengajak lebih masih kaum milenial untuk membumikan aksara Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita senang dan menyambut baik, ada kelompok mahasiswa yang menginisiasi, mendukung untuk menulis aksara Jawa bareng," kata AH Thony dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).
AH Thony menyampaikan sebanyak 51 mahasiswa UPN Veteran Jatim sebelummya akan menggelar menulis aksara Jawa di DPRD Kota Surabaya. Namun akhirnya digeser ke Balai Pemuda yang dengan mengusung spirit Sumpah Pemuda.
"Saya menangkapnya ini adalah semangat pemuda dari Kampus Bela Negara UPN Veteran Jatim. Ini merupakan upaya konservasi kami terhadap eksistensi aksara Jawa. Kemudian mendapat support dari kalangan milenial," ungkap AH Thony.
Thony memang sejak awal mendorong aksara Jawa agar diaplikasikan di ruang publik. Seperti di kantor pemerintahan, mal, pertokoan, permukiman, dan ruang publik lainnya.
Politisi asal Partai Gerindra ini mendukung langkah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang tanggap dalam memasifkan aksara Jawa di Kota Pahlawan. Sebab upaya itu merupakan bentuk edukasi dan pelestarian aksara Jawa untuk warga Surabaya.
"Membumikan aksara Jawa penting dalam rangka menjaga aksara-aksara di Nusantara agar tidak hilang, sehingga jati diri bangsa ini masih terjaga dengan baik," jelas Thony.
AH Thony berharap kalangan lain semakin proaktif memperkenalkan sekaligus membumikan aksara Jawa. Bila kali ini dilakukan oleh kalangan milenial, maka ia berharap kalangan generasi Z juga turut serta melestarikan aksara Jawa.
"Harapan kami nantinya juga dapat menembus generasi Z. Kalau hal ini sudah dilakukan dengan baik oleh kalangan milenial, maka untuk bertransformasi ke generasi z akan lebih mudah," ujar Thony.
Kemudian kritik, saran, dan masukan dari publik menjadi sebuah materi bagi DPRD Surabaya untuk merumuskan strategi membumikan aksara Jawa di Surabaya.
"Semua ini wujud kecintaan terhadap kemajuan Indonesia," tandas AH Thony.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Hukum UPN Veteran Jatim, Rafi Great Akbar mengatakan spirit membumikan aksara Jawa merupakan sebagai wujud mempertahankan identitas.
"Ini adalah sebuah bentuk pencegahan terhadap hilangnya identitas di Pulau Jawa yaitu aksara Jawa," kata Rafi.
(ncm/ega)