Air Blukuthuk di Wana Wisata Kayangan Api Bojonegoro

Air Blukuthuk di Wana Wisata Kayangan Api Bojonegoro

- detikNews
Selasa, 31 Okt 2006 06:26 WIB
Bojonegoro - Kayangan Api merupakan salah satu satu tempat wisata yang ada di Bojonegoro. Selain mengeluarkan api abadi yang terbesar se-Asia Tenggara, tempat wisata ini juga mengeluarkan semburan api bercampur air yang sering disebut masyarakat sebagai 'air blukuthuk'. Tempat wisata ini berada di Desa Sendang Harjo Kecamatan Ngasem yang berada di tengah-tengah hutan jati dan terletak sekitar 15 kilometer selatan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.Menurut sejarah dari masyarakat setempat, Kayangan Api merupakan petilasan seorang Mpu pembuat keris pada jaman kerajaan Majapahit.Jalan menuju kayangan kata lain dari Kayangan Api merupakan tempat pengasingan seorang mpu yang bernama Ki Kriya Kusuma. Sebelum mengasingkan diri mpu tersebut bernama Mpu Supagati. Dia adalah seorang mpu pembuat keris yang terkenal di zaman Majapahit.Di tempat pengasingannya inilah Ki Kriya Kusuma melakukan tapa sambil menekuni profesinya sebagai ahli pembuat keris. Di dalam pengasingannya, Mpu Supagati berhasil membuat sebuah keris keris yang terkenal dan diberi nama 'Dapur Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo'.Selain terdapat sumber api abadi, di sekitar lokasi tersebut juga terdapat semburan air bercampur lumpur yang mengandung belerang. Namun, semburan tersebut tidak membahayakan masyarakat maupun daerah yang berada di sekitar lokasi tersebut."Air blukuthuk ini dulunya untuk mencuci atau merendam keris yang di buat Mpu Supagati", kata Juru kunci Kayangan Api, Pak Juli saat berbincang dengan detikcom, Senin (30/10/2006).Bahkan oleh masyarakat sekitar maupun pengunjung lokasi wisata tersebut, 'air blukutuk' tersebut dianggap membawa berkah. Karena selain dapat mengobati penyakit juga dianggap dapat membawa keberuntungan bagi mereka yang datang untuk meminta keberuntungan."Selain meminta kesembuhan dari air blukuthuk, masyarakat yang datang kesini juga melakukan tirakat dengan bertapa di dekat lokasi api abadi," ujar Pak Juli. Hingga saat ini lokasi wisata yang berada di tengah hutan jati ini masih banyak meninggalkan berbagai misteri. Karena selain mengeluarkan semburan air bercampur lumpur yang tidak membahayakan, tempat tersebut diyakini masyarakat setempat hingga sampai saat ini dijaga oleh dua orang anak gadis Ki Kriya Kusuma yang bernama Sri Wulan dan Siti Sundari. (bdh/fjr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads