.webp)
Seorang anak berusia 3 tahun dievakuasi dalam kondisi hidup di rumah tempat pria dan balita 10 bulan ditemukan membusuk di kawasan Koja, Jakarta Utara (Jakut). Salah seorang warga menceritakan kondisi anak tersebut saat ditemukan.
Salah seorang warga bernama Fitra (36) menyebut anak tersebut langsung diberi minum setelah dievakuasi. Fitra menilai anak itu sangat kehausan.
"Waktu anaknya dievakuasi, kita kasih minum. Dia kayak nggak pernah minum. Lahap banget," ucap Fitra (36) saat ditemui di sebelah TKP pada Selasa (31/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitra, yang sehari-hari berjualan di sebelah lokasi kejadian, melihat jelas bagaimana kondisi si anak yang masih balita ini. Ia berkata anak itu hanya memakai atasan yang bahkan tak dipakainya secara sempurna.
"Kondisi anaknya nggak pakai celana, baju compang-camping. Baju tangannya nggak masuk satu. Aur-auran," ujarnya.
"Rambutnya lepek klimis yang lengket gitu, kayak nggak pernah mandi, nggak keramas," tambahnya.
Fitra juga mengaku melihat darah kering yang menempel pada baju dan kaki si balita.
"Terus di bajunya kayak ada darah kering. Bajunya kotor, di kaki ada darah kering. Gua nggak tahu tuh anak ngapain," tegasnya.
Tak sampai di situ, Fitra pun menjelaskan si balita memiliki bau yang tak sedap.
"Anaknya bau pesing," tutupnya.
Selain anak itu, istri korban ditemukan dalam kondisi lemas di rumah lokasi suaminya, HR (50), dan balita AQ (2) yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara. Begini kondisi istri tersebut.
"Si ibu masih kita rawat karena kondisi fisik dan psikis lemah," kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto saat dihubungi, Senin (30/10).
Warga menyebutkan, saat jenazah HR dan AQ ditemukan, istri korban berada di dalam rumah tersebut. Istri korban disebut sedang duduk di ruang tengah dekat korban.
Evakuasi Anak yang Masih Hidup
Warga menyebut ada satu anak korban yang ditemukan dalam kondisi masih hidup berada di dalam kamar. Dia menerangkan anak tersebut akhirnya diambil oleh pihak keluarga korban melalui jendela.
"Anaknya di kamar. Itu yang tadi satu hidup, satu meninggal. Jadi mau keluar kan kehalangan bapaknya tuh, bapaknya kan besar, mungkin dia (anaknya) nggak bisa melangkah barangkali," sebut kata Sugandi (70), tetangga depan rumah korban, Minggu (29/10/2023).
"Jadi ngambil anaknya itu lewat jendela karena jendelanya dibuka, masuk lewat jendela. Itu diambil sama keluarganya, keluarganya kan saya kontak, yang dekat langsung datang," imbuhnya.
(aik/aik)
