Jembatan kaca di Malang mengalami retak pada lapisan atas konstruksinya. Jembatan kaca pertama Indonesia di Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim) kini harus ditutup sementara. Hal ini turut membuat warga cemas.
Jembatan sepanjang 20 meter yang menghubungkan Kampung Tridi dan Kampung Warna-warni tersebut melintang di atas sungai Brantas. Kampung Tridi sendiri berada berada di RW XII, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Keretakan pada jembatan kaca Malang yang terlihat jelas itu membuat warga ketar-ketir, bahkan membandingkan dengan peristiwa jembatan kaca pecah di Banyumas. Berikut sederet tentang retaknya jembatan kaca di Malang:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1) Jembatan Perlu Pengecekan Berkala
Ketua RW XII Kampung Tridi Adnan mengungkapkan kapasitas jembatan kaca Malang mampu menahan beban 100 orang. Meski begitu, menurutnya, seharusnya dilakukan pengecekan berkala, sehingga kelayakan jembatan bisa diketahui.
"Kalau kapasitasnya mampu sampai 100 orang, meskipun saat ini yang melintas tidak banyak. Paling banyak 10 orang untuk saat ini, karena sepi pengunjung," kata Adnan, dilansir detikJatim, Jumat (27/10/2023).
2) Jembatan Retak Sejak Sebulan Lalu
Adnan mengatakan warga setempat mengetahui adanya keretakan pada jembatan kaca tersebut sejak satu bulan lalu. Namun, tidak ada yang tahu pasti penyebab keretakan pada lapisan jembatan kaca itu.
"Penyebabnya apa kami tidak tahu. Apakah faktor cuaca, atau kena getaran gempa atau faktor lain. Makanya memang perlu ada pengecekan berkala," tegas Ketua RW XII Kampung Tridi itu.
3) Pemkot Dinilai Lamban Respon Laporan
Menurut Adnan, laporan terkait keretakan jembatan kaca itu sudah disampaikan kepada dinas terkait. Sebab, warga tidak tahu apakah keretakan sampai dalam atau hanya pada lapisan atas.
"Makanya, kami laporkan ke dinas pariwisata untuk bisa segera dilakukan pengecekan," ungkapnya.
Namun, Adnan menyebut, respon Pemerintah Kota (Pemkot) lamban, sebab laporan warga tak langsung ditindaklanjuti saat itu juga. Padahal, warga sekitar mengkhawatirkan keamanan pengunjung jembatan kaca tersebut.
Apalagi, baru-baru ini, ada insiden jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus Banyumas pecah hingga menewaskan satu orang. Warga tidak ingin kejadian di Banyumas terulang di Malang.
"Belum ada tindak lanjut. Kalau sudah dicek dan dinyatakan masih aman, kami kan lega. Tidak was-was lagi," bebernya.
4) Jembatan Kaca Malang Ditutup Sementara
Pemkot Malang akhirnya menutup sementara jembatan kaca Malang yang berada di ketinggian 9,5 meter tersebut. Penutupan dilakukan usai mengetahui adanya keretakan pada lapisan sisi utara jembatan.
"Sementara ditutup (jembatan kaca) untuk keselamatan," ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi, dilansir detikJatim, Jumat (27/10/2023).
Adapun penutupan akses jembatan kaca tersebut dilakukan untuk warga dan wisatawan.
5) Tim dari Dinas Segera Lakukan Pengecekan
Menurut Baihaqi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kota Malang. Koordinasi dilakukan terkait rencana pengecekan kondisi jembatan kaca tersebut.
"Tim dari Dinas PUPRPKP akan segera mengecek ke lokasi," tegasnya.
Simak Video: Seluruh Jembatan Kaca di Banyumas Ditutup Imbas Insiden di The Geong