Kominfo Minta Waspadai Hoax Editan AI, Contohkan Video Jokowi Bicara Mandarin

Adrial Akbar - detikNews
Jumat, 27 Okt 2023 12:42 WIB
Konferensi pers di kantor Kominfo (Adrial/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta masyarakat berhati-hati terhadap berita bohong atau hoax menjelang Pemilu 2024. Apalagi, menurut Kominfo, hoax diproduksi dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang canggih.

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan masyarakat tidak boleh mudah terpancing oleh kabar sensasional. Dia mengatakan warga juga tak boleh asal meneruskan informasi yang diterima dari media sosial demi mencegah hoax menyebar luas.

"Beberapa tips masyarakat agar dapat menangkal hoax dan disinformasi di antaranya satu, jangan terpancing berita yang sensasional yang memicu emosi kita dan membuat kita membagikan berita tanpa mengecek keberadaannya terlebih dahulu," ujar Budi dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (27/10/2023).

Dia mengajak warga mengecek sumber berita yang tepercaya. Dia juga mengajak warga membandingkan satu informasi dengan informasi lain agar tidak mudah terpengaruh dengan hoax.

"Dua, pastikan sumber berita tersebut dapat dipercaya dan memiliki reputasi baik, dan pastikan bahwa berita tersebut berdasarkan pada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukan berdasarkan pada opini subjektif," ujarnya.

"Ketiga, bandingkan berita dengan berita yang terdengar mencolok atau kontroversial. Carilah informasi serupa dari beberapa sumber yang berbeda untuk memastikan kebenarannya," sambungnya.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan kemudian mengatakan hoax saat ini diproduksi dengan teknologi canggih. Salah satunya dengan artificial intelligence (AI).

"Khususnya kita juga ingin mengingatkan sudah mulai digunakannya AI, dalam menciptakan hoax," ujar Semuel.

Semuel mencontohkan video hoax yang berisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dalam bahasa Mandarin. Dia mengatakan video itu diedit dengan AI sehingga seolah-olah Jokowi benar-benar berbahasa Mandarin.

"Kemarin teman-teman juga lihat bahwa video Presiden (Jokowi) tahun 2015 dilakukan editing menggunakan AI dan seolah-olah ini mengucapkan dalam bahasa Mandarin. Dan ini masyarakat mulai hati-hati karena penggunaan AI ini semakin canggih, dan digunakan untuk gunakan editing-editing," sebutnya.




(haf/haf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork