Kemacetan parah terjadi di Jalan Latumenten arah Tambora, sekitar Stasiun Grogol, Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar). Warga berharap galian segera selesai agar macet bisa terurai.
"Jadi parah bener-bener parah sekarang, biasanya nggak begini. Semenjak dua hari ini bener-bener parah macetnya," kata driver ojek online, Rahmadi (48) saat ditemui di depan RSJ Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (27/10/2023).
Rahmadi menyebut kemacetan parah itu terjadi lantaran adanya penyempitan ruas jalan akibat adanya proyek galian di sekitar Stasiun Grogol. Dia berharap pengerjaan proyek galian itu cepat selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inginnya gitu (proyek galian cepat selesai), biar cepat kondisi normal lagi, soalnya ini terhambat juga dari busway kan berbelokannya itu jadi busway berbelok kan otomatis ngehalangi di belakangnya. Seharusnya kita bisa sampai setengah jam, putaran balik, bisa sampai lama kan jadinya waktunya," ujarnya.
Driver ojol lainnya, Ibrohim (44) juga mengeluhkan macet parah tersebut. Ibrohim berharap proyek galian di kawasan Stasiun Grogol dapat segera selesai.
"Harapannya biar cepat selesai aja, biar nggak macet. Biasanya nggak, biasa aja, cuman pas ada penutupan rel kereta aja. Selebihnya udah, biasa. Lancar entar kalau rel ditutup lagi macet lagi, gitu lagi. Emang karena pas ada rel aja," kata Ibrohim.
"Ini pas ada pembangunan ini nih, bikin gorong-gorong," imbuhnya.
![]() |
Warga lain, Tri (55) mengatakan Jalan Prof Dr Latumeten biasanya macet saat penutupan perlintasan rel kereta Stasiun Grogol. Dia menyebut kemacetan itu kian parah lantaran adanya proyek galian.
"Biasanya macet karena ada kereta aja ya, ini karena ada perbaikan jalan sih macet. Lebih parah," kata Tri.
Tri mengutarakan harapan senada dengan Rahmadi dan Ibrohim. Dia berharap pembangunan proyek galian di kawasan Stasiun Grogol cepat selesai agar tak terjadi macet parah.
"Capek lah, pusing banget. Harapannya biar cepat selesai biar nggak macet parah gini, ini lama perjalannanya," ujarnya.
Sebagai informasi, Jalan Prof Dr Latumenten menuju arah PIK, Jakarta Utara, ini terdiri atas lajur khusus bus TransJakarta dan lajur biasa. Proyek galian di jalan itu menyebabkan lajur bus TransJakarta tak bisa dilewati.
Akibatnya, bus TransJakarta yang awalnya dapat langsung berbelok dengan putar balik menuju arah Jalan Daan Mogot harus melaju di lajur kendaraan biasa. Hal itu menyebabkan badan bus melintang saat hendak berbelok di putaran balik dan menghalangi kendaraan di belakangnya hingga menyebabkan antrean
(aik/aik)