Kemenkes Ungkap Penyebab Cacar Monyet Meningkat Total Jadi 15 Kasus

Kemenkes Ungkap Penyebab Cacar Monyet Meningkat Total Jadi 15 Kasus

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Kamis, 26 Okt 2023 17:17 WIB
Blood collection tubes monkeypox (MPOXοΌ‰ test positive results
Ilustrasi (Getty Images/JUN LI)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan perjalanan kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) yang teridentifikasi di Indonesia. Kasus mpox pertama kali ditemukan di RI pada Agustus 2022, tapi baru-baru ini angkanya melonjak menjadi 15 kasus positif.

"Kenapa kasus tahun ini kelihatan tinggi? Apakah karena tracing? Jadi memang kasus tahun lalu sama. Jadi setiap ada satu kasus, kita melakukan tracing kontak erat. Malah tahun lalu itu dicari sampai dengan beberapa kelompok yang bisa sampai lebih dari 10 kita cari teman-temannya," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes dr Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers virtual, Kamis (26/10/2023).

Maxi memastikan pihaknya langsung melakukan penelusuran kontak atau tracing pasca-temuan kasus pada 2022 maupun 2023. Sama halnya dengan COVID, cacar monyet juga bisa ditularkan melalui interaksi sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tahun lalu Indonesia masih dilanda pandemi COVID-19 sehingga intensitas masyarakat dalam berinteraksi satu sama lain tak selonggar saat ini.

"Ya tahun ini kenapa dia lebih besar? Karena tahun lalu masih COVID. Memang saat berbarengan dengan COVID PHEIC yang dikeluarkan WHO saat masih COVID. mungkin kelompok-kelompok tertentu itu belum pada ketemu, mungkin masih jarang ketemu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, kasus yang ditemukan pada Agustus 2022 diidap oleh pasien yang berkontak erat dengan penderita dari negara lain. Kemenkes pun langsung melokalisir pasien serta menggenjot tracing.

"Tahun lalu itu, kita ketahui bersama itu dia sakitnya itu kontak erat dengan penderita dari luar, dari Belanda. Begitu datang kita langsung lokalisir. Tapi sekarang ini kasus yang terjadi sudah transmisi lokal, dan kemampuan tracing-nya sama. Karena penyelidikan epidemiologi setiap kasus langsung dikejar," terangnya.

Namun saat ini penularan kasus cacar monyet berasal dari transmisi lokal. Bahkan epidemiolog memprediksi total kasus cacar monyet bisa mencapai 3.600 kasus.

"Sekarang penyebaran sudah transmisi lokal, Saya kira kasus-kasus setiap hari bertambah itu udah pasti akan ada. Kalau prediksi kita, kemarin mengundang para epidemiolog, mereka membandingkan rate yang terjadi di Inggris, mereka perkirakan kasus kita itu dengan jumlah jumlah populasi kunci itu, bisa sampai 3.600-an orang kalau tidak dilakukan intervensi dengan baik, terutama edukasi pada mereka," ucapnya.

Lapor WHO

Kemenkes telah melaporkan temuan kasus cacar monyet RI kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menyikapi perkembangan kasus cacar monyet, RI diminta WHO menggencarkan vaksinasi.

"Kita tetap laporkan ke WHO dan saran-saran, kita libatkan WHO dalam rapat, saran mereka vaksinasi diteruskan ke kelompok-kelompok (tertentu)," ujarnya.

Seperti diketahui, total kasus mpox yang ditemukan di RI sebanyak 15 kasus. Seluruh kasus ditemukan di DKI Jakarta.

Simak Video 'Kata Kemenkes soal Cacar Monyet di 2023 Lebih Tinggi dari Tahun Lalu':

[Gambas:Video 20detik]



Kasus positif mpox pertama ditemukan pada Agustus 2022. Kasus kemudian terus bertambah seiring dengan dilakukannya penelusuran kontak.

Pada 13 Oktober 2023, kasus positif bertambah satu, 19 Oktober 2023 bertambah satu kasus, 21 Oktober 2023 bertambah lima kasus, dan 23 Oktober 2023 bertambah dua kasus positif.

Kemudian, pada 24 Oktober, bertambah tiga kasus dan 25 Oktober bertambah dua kasus. Salah satu kasus positif berasal dari kontak erat seksual kasus positif lainnya.

Sementara itu, delapan orang yang menjadi suspek atau terduga bergejala mpox telah menjalani pemeriksaan di laboratorium PCR.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads