Greenpeace Indonesia mengapresiasi penanganan kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang. Upaya penanganan ini dinilai tergolong cepat.
Peneliti Iklim dan Energi, Greenpeace Indonesia Haflah Leste Distincta mengungkapkan pihaknya memang mempelajari fenomena baru kebakaran TPA yang tengah terjadi di beberapa kota pada musim kemarau ini.
"Dengan itu, kejadian TPA Rawa Kucing juga menjadi pantauan kami, sejak hari kejadian. Kalau melihat situasi ini, dengan kondisi yang sudah kondusif, tersisa kepulan asap saya rasa ini luar biasa. Tergolong penanganan yang cukup cepat," ungkap Haflah dalam keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memantau penanganan dari daerah-daerah lainnya di Indonesia. Dengan apa pun itu penanganannya, Kota Tangerang tergolong cukup cepat," tambahnya.
Haflah menambahkan cepatnya penanganan saat kejadian ini harus segera dilanjutkan dengan adanya regulasi atau tindakan penanganan lanjutan. Dengan demikian, kondisi serupa tidak kembali terjadi dan memakan kerugian yang lebih banyak lagi.
Menurutnya, kejadian ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Khususnya dalam menghadirkan regulasi terbaik untuk pemulihan lingkungan.
"Pemerintah perlu mempertimbangkan langkah dan mitigasi atau adaptasi yang lebih ambisius dan strategis. Yakni, melalui kebijakan dan regulasi dalam merespons fenomena yang berkaitan dengan krisis iklim saat ini," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, penanganan TPA Rawa Kucing terus menunjukkan hasil positif. Sejak hari keempat, Senin (23/10) kemarin dan di hari keenam ini, Rabu (25/10) sudah tidak terlihat adanya api. Saat ini, di lokasi kebakaran tersebut hanya tersisa gumpalan asap, tepatnya di pintu tiga dan jalur empat sekitar area belakang Komplek Korpri.
Lihat Video 'Penampakan Kebakaran TPA Rawa Kucing Tangerang, 154 Warga Mengungsi':