Janur kuning adalah daun kelapa yang masih muda. Janur kuning sering dijadikan sebagai salah satu dekorasi yang digunakan masyarakat Jawa dalam acara pernikahan.
Janur kuning juga merupakan simbolisme yang memiliki makna tertentu. Simak informasi di bawah ini terkait janur kuning.
Tentang Janur Kuning
Janur kuning adalah daun muda dari beberapa jenis tumbuhan palma besar, terutama kelapa, enau, dan rumbia. Biasanya, janur kuning dirangkai menjadi untaian menjulang ke atas menyerupai umbul-umbul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada acara pernikahan, janur dibentuk bulat semacam bokor dan umbul-umbul yang dipasang di pinggir jalan atau gang masuk rumah sebagai penanda atau penunjuk jalan ke rumah sang empunya hajat.
![]() |
Janur Kuning Artinya Apa?
Daun kelapa muda berwarna kuning yang disebut janur kuning sering dijadikan hiasan atau simbol dalam upacara adat. Mengutip dari buku Tanaman Kultural dalam Perspektik Adat Jawa dalam Aspek Kajian Filosofi karya Purnomo, dijelaskan arti janur kuning secara linguistik.
Janur kuning berasal dari kata jan yang artinya jannah. Jannah adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti 'surga', nur artinya 'cahaya', dan ning berarti wening artinya 'suci'. Jadi, maksud janur kuning adalah untuk mengingatkan kedua calon pengantin kepada Mahasuci yang memiliki surga.
Kemudian, janur kuning juga dapat diartikan bahwa manusia dalam menggapai tujuan yang suci harus diniatkan karena Allah SWT. Dalam upacara pernikahan, janur kuning juga dijadikan simbol harapan akan diberi rumah tangga yang indah.
Fungsi Janur Kuning
Selain pernikahan, janur kuning juga sering digunakan dalam upacara lainnya, seperti upacara adat dan ritual keagamaan. Dalam upacara penyambutan tamu penting, janur kuning digunakan sebagai lambang keramahan dan penghormatan
Di Bali, janur dipakai sebagai hiasan untuk penjor. Penjor adalah batang bambu tinggi dan melengkung yang dihias dengan daun kelapa muda yang dibentuk secara khusus.
Penjor digunakan untuk kebutuhan upacara keagamaan umat Hindu. Wujud penjor menyerupai umbul-umbul yang dibuat setinggi 10 meter serta menggambarkan gunung tertinggi.
Tata Cara Pemakaian Janur Kuning
Janur kuning ini pun memiliki tata cara khusus saat ingin menjadikannya sebagai hiasan saat ada upacara. Dalam upacara pernikahan, janur kuning biasanya dipakai sebagai hiasan dan kembar mayang.
Tata cara pemakaian janur kuning tidak boleh digunting, jadi cukup disuwir-suwir. Hal ini sebagai simbol kepada pengantin agar nantinya tetap tabah dan mempertahankan rumah tangganya meskipun menghadapi persoalan hidup yang sampai membuat hati hancur dan sakit seperti disuwir-suwir.
Simak Video 'Naik Maung Berhias Janur, Prabowo-Gibran Tiba di KPU RI':