Hakim MK soal Perkawinan Sejenis: Ada Selentingan Mau Di-judicial Review

Hakim MK soal Perkawinan Sejenis: Ada Selentingan Mau Di-judicial Review

Brigita Belia Permata Sari - detikNews
Rabu, 25 Okt 2023 15:43 WIB
Arief Hidayat
Hakim Konstitusi Arief Hidayat (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Hakim Konstitusi Arief Hidayat mendengar selentingan soal perkawinan sejenis yang hendak diuji materi di Mahkamah Konstitusi (MK). Dia menilai saat ini ideologi Indonesia, yakni Pancasila, telah digerogoti ideologi asing.

"Sekarang sudah ada selentingan, pengin disahkannya perkawinan sejenis, itu akan di-judicial-kan review di MK," kata Arief di acara Badan Pembina Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Jakarta Pusat, Rabu, (25/10/2023).

Dia mengatakan, ini merupakan masalah ideologi. Arief pun mengungkapkan kekhawatiran jika ideologi Pancasila yang selama ini diterapkan digeser ideologi tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berdiri tidak di ruang hampa Indonesia sendiri dalam percaturan global. Ada intervensi, infiltrasi dari ideologi kanan, ideologi kiri atau bahkan ideologi tengah, ini sudah menggerogoti Indonesia melalui ideologi mereka. Negara luar tidak mau melihat Indonesia menjadi negara besar," jelasnya.

Arief menyebutkan perkembangan digital membawa ideologi praksis, konsumerisme, hingga hedonisme. "Yang luar biasa sekarang ideologi tengah, ideologi tengah adalah ideologi praksis, konsumerisme, hedonisme. Apalagi di era Medsos, ideologi tengah ini bergejala," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Ia pun menyampaikan bahwa sejumlah negara pun telah mengesahkan kelamin ketiga atau netral. Salah satunya Australia.

"Saya baca di medsos, ada seorang selebgram pengin menyekolahkan anaknya di satu sekolah di situ. Fasilitasnya biasa, tapi di sana dibangun tiga macam toilet, yakni toilet laki, perempuan, dan toilet netral," ungkapnya.

Arief pun mewanti-wanti agar ideologi Pancasila tidak tercabik-cabik oleh ideologi asing. Terutama ideologi tengah atau hedonisme.

"Kalau cuma sekadar flexing saja masih lumayan. Tapi itu sudah mengarah ke yang hal-hal yg demikian. Mari kita berhati-hati betul dalam bernegara, jangan coba-coba bernegara. Kita dosa terhadap anak-cucu kita," pungkasnya.

(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads