Warga Pulau Palue bahagia mendapatkan air bersih dari sumur bor bantuan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan istri, Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo. Baru kali ini warga mudah mengakses air bersih.
Sumur bor itu ada di Kampung Tetureti, Dusun Ratumalu, Desa Maluriwu, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sumur bor itu telah menghasilkan air bersih dan disambut warga dengan sukacita pada 20 Oktober lalu.
"Saya bersama warga Palue mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan ibu, Bapak Kapolda NTT, Bapak Kapolres, dan komandan-komandan saya yang sudah membantu kami pembuatan sumur bor sehingga menghasilkan air bersih yang bermanfaat," kata Bripka Paulus Wayan Keso kepada detikcom, Selasa (24/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bripka Paulus Wayan Keso adalah pria 44 tahun yang berasal dari Palue. Meskipun dia lahir di Bali, pada usia 2 tahun dia sudah tinggal di kampung halaman ayahnya di sini. Kini dia bekerja di Satuan Narkoba Polres Sikka.
Kebetulan, tim geolistrik yang mencari sumber air di Pulau Palue mendapatkan lokasi calon sumur bor di lahan milik Paulus Wayan Keso. "Jujur, saya seperti mimpi di siang bolong karena dari kecil sampai sekarang ini di kampung saya ini ternyata ada air tawar," kata dia.
Seketika, Paulus Wayah Keso langsung menghibahkan lahannya untuk Polri agar dibor. Dia tidak berharap adanya ganti rugi atas lahannya itu.
![]() |
"Saya menyampaikan ke Pak Kapolres dan pimpinan saya, kalau memang ada titik air di tanah saya, saya dan keluarga dengan senang hati menghibahkan tanah ini kepada kepolisian untuk dibor dan digunakan oleh masyarakat Palue. Saya merasa tidak rugi karena airnya sangat bermanfaat bagi warga," kata dia.
"Saya dari kecil sampai sudah tua begini tahu betul bagaimana susahnya orang Palue mendapatkan air bersih," kata dia.
Warga Palue selama ini mengandalkan hujan untuk ditampung di bak sebagai sumber air bersih. Warga di desa-desa bagian atas gunung biasanya mengandalkan penyulingan uap gunung berapi untuk ditampung dan dijadikan air bersih. Kini, dia menyatakan dari desa di gunung-gunung juga sudah turun ke desanya yang berada dekat pantai untuk turut mendapatkan air bersih dari sumur bantuan Kapolri.
"Hari Minggu kemarin, warga dari beberapa desa bagian atas juga datang mengambil dari sumur bor," kata Paulus Wayan Keso.
![]() |
Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata, menjelaskan sebagian masyarakat di Pulau Palue memang mengandalkan Gunung Rokatenda sebagai sumber air bersih. Uap gunung berapi itu dikumpulkan lewat perangkat penyulingan dari bambu dan bambu.
"Di tengahnya itu ditusuk bambu, kemudian bambu itu mengeluarkan uap karena gunung berapi. Uap itu ditangkap menggunakan pipa. Uap itu dikumpulkan menjadi air," kata Hardi Dinata.
![]() |
Proses pembuatan sumur tidak mudah. Perlu dicari lokasi yang cocok untuk dibor. Setelah lokasi ketemu, perlu pula dicari kedalaman yang pas untuk dibor. Soalnya bila salah lokasi dan salah kedalaman, bisa-bisa yang keluar bukan air tawar melainkan air payau seperti sumur-sumur yang sudah ada di Pulau Palue ini.
![]() |
Pengeboran dimulai pada 17 Agustus lalu. Tidak mudah mengebor pulau ini. Soalnya, lapisan batuan di sini sangat keras.
"Saking kerasnya bebatuan, kita beberapa kali mengganti mata bo, mungkin sampai delapan kali. Kedalaman 10 meter, sudah tidak bisa lagi kami menggali dengan cepat. Untuk menggali 1 meter butuh waktu dua sampai tiga hari," kata Hardi.
Bhabinkamtibmas Pulau Palue, Bripka Aloysius Gerulfus Da Gomez dan Bripka Ferdiyanto Sare menceritakan momen 20 Oktober saat sumur itu memancarkan air bersih.
"Debit airnya besar, masyarakat sangat senang sekali, baru kemarin mereka rasakan air tawar," kata Bripka Gomes dalam pers rilis tertulis yang diterima detikcom.
![]() |
"Pak Kapolri, ibu Polri, semua, banyak-banyak terima kasih," ujar salah seorang warga dalam video yang dibagikan.
"Sekarang Kapolri sudah kasih kami air. Kami rasa bahagia. Terima kasih, luar biasa Kapolri dengan ibu. Luar biasa, Tuhan memberkati," ujar warga lainnya, seorang ibu, yang sedang antre mengambil air bersih menggunakan jeriken.
(dnu/hri)