Fakta-fakta dan Penjelasan Pohon Tabebuya 'Menangis' di Kepanjen Malang

Fakta-fakta dan Penjelasan Pohon Tabebuya 'Menangis' di Kepanjen Malang

Tim detikJatim - detikNews
Selasa, 24 Okt 2023 12:19 WIB
Pohon Tabebuya yang mengeluarkan air seperti menangis di Kepanjen, Malang.
Pohon Tabebuya menangis di Kepanjen, Malang (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Jakarta -

Masyarakat dihebohkan dengan fenomena Pohon Tabebuya di Kepanjen, Malang mengeluarkan air dari ranting seperti sedang menangis. Peristiwa Pohon Tabebuya menangis tersebut disebut baru pertama kali terjadi.

Lantas, apa penyebab dari fenomena tersebut? Berikut penjelasannya.

1. Awal Mula Pohon Tabebuya Menangis

Pohon Tabebuya yang mengeluarkan air dari batang dan rantingnya itu berada di perempatan Sembujo dekat SMP NU Sunan Kalijogo, Desa Sukoharjo, Kepanjen, Malang. Salah satu pemilik toko di dekat pohon tersebut bernama Purwanto (65) mengaku pertama kali melihat pohon itu mengeluarkan air pada Sabtu (21/10) sekitar pukul 18.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya pas itu duduk di depan toko. Kebetulan pohon itu kena cahaya lampu. Saat itu saya lihat batangnya nyemprot air kayak spray," ujarnya, dikutip dari detikJatim, Minggu (22/10/2023).

Purwanto mengamati lebih detail dari mana datangnya air itu? Air itu keluar dari seluruh batang secara bergantian. Dia semakin dibuat heran karena tanah di sekitar pohon tidak basah.

ADVERTISEMENT

"Nyemprotnya itu gantian dari batang itu. Tapi anehnya tanah di bawah tidak basah. Keluar air ini baru pertama kali saya lihat sejak pohon ini ada. Di situ juga ada pohon lain, yang keluar air cuma satu itu," terangnya.

Pohon Tabebuya yang mengeluarkan air seperti menangis di Kepanjen, Malang.Pohon Tabebuya yang mengeluarkan air seperti menangis di Kepanjen, Malang. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)

2. Pohon Tabebuya Didatangi Warga

Warga sekitar pun ramai-ramai datang untuk melihat Pohon Tabebuya itu. Pengendara yang melintas pun menyempatkan diri menepi untuk melihat dan mengabadikan momen itu.

"Di sini ramai orang penuh mulai Magrib sampai jam 1 an. Motor parkir di pinggir jalan itu penuh sampai jalan macet. Ada polisi yang datang dikira ada kecelakaan padahal warga lihat pohon," kata Purwanto.

3. Pohon Sempat Dipangkas

Heboh sebuah Pohon Tabebuya di Kepanjen, Malang mengeluarkan air dari batangnya. Menurut salah satu pemilik toko yang berada di dekat pohon tersebut, Purwanto (65) mengatakan bahwa Pohon Tabebuya yang viral di dekat rumahnya sempat dipangkas sehingga terlihat tidak rimbun.

"Kalau tidak salah waktu itu dipangkas karena mengganggu kabel listrik. Kalau sebelum dipangkas itu terlihat rimbun dan besar," katanya, Minggu (22/10/2023).

4. Penjelasan Pakar

Sebuah Pohon Tabebuya di Desa Sukoraharjo, Kepanjen, Kabupaten Malang, seolah menangis dengan mengeluarkan air dari batangnya. Pakar menyebut Pohon Tabebuya tersebut bisa jadi terserang penyakit.

"Jika melihat kasus itu, memang ada ketidaknormalan. Bisa jadi karena pohon terserang penyakit," terang dosen program studi kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Citra Gilang Qur'ani kepada detikJatim, Senin (23/10/2023).

Menurut Citra, penyakit yang menyerang Pohon Tabebuya di Kepanjen itu kemungkinan merusak jaringan batang serta dahan pohon. Sehingga mengakibatkan rongga yang kemudian mendorong air di dalam batang menyembur keluar.

"Ada ketidaknormalan. Karena pohon normal tidak sampai mengeluarkan air. Fenomena itu kemungkinan ada penyakit yang menyebabkan pohon itu menyerang batang utamanya dan penyakit itu bisa merusak jaringan yang di tengah dan menyebabkan air," tuturnya.

"Bisa jadi air tanah yang dibawa pohon atau masuk sistem perakarannya itu banyak. Kandungan air melimpah dan ada penyakit di dalam pohon sehingga air bisa menyembur keluar. Ada hipotesis seperti itu. Tapi untuk kepastiannya butuh penelitian lebih dalam," sambungnya.

Citra mengungkapkan bahwa saat ini merupakan momen Pohon Tabebuya berbunga. Namun, dirinya melihat adanya keanehan bahwa Pohon Tabebuya yang menangis itu tidak berbunga.

"Sekarang musim tabebuya berbunga, tapi pohon itu kok tidak. Jadi semakin jelas ada kemungkinan pohon itu sedang terserang penyakit," ungkapnya.

(kny/imk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads