.webp)
Mahasiswa Universitas Surakarta (Unsa) yang merupakan penggugat batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Mahkamah Konstitusi (MK), Almas Tsaqibbirru dan Arkaan Wahyu, tidak hadir dalam acara diskusi bertajuk 'Karpet Merah Putra Mahkota' yang digelar BEM Universitas Sebelas Maret (UNS). Almas mengatakan dirinya tak bisa menghadiri lantaran BEM UNS memberikan undangan mendadak, sementara dirinya memiliki jadwal terkait pernikahan.
"Di sini kita mengundang pembicara yang berpartisipasi di dalamnya, Almas dan juga Arkaan. Tapi sayang sekali, Almas dan Arkaan tidak bisa hadir dengan alasan yang tidak diketahui," kata Ketua BEM Fakultas Hukum, Muhammad Luqmanul Vagastya Salman Muttaqin, dilansir detikJateng pada Selasa (24/10/2023).
Acara diskusi itu digelar BEM Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS di Bento Kopi UNS, Senin (23/10) sore. Vagastya mengaku sudah mengirimkan undangan ke Almas dan Arkaan sejak dua hari sebelumnya, dan pihak BEM juga telah berupaya mengirimkan surat udangan pada Minggu (22/10) kemarin, namun tidak menemukan alamat rumah keduanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harusnya Almas dan Arkaan dateng, tapi tidak berkenan untuk hadir, padahal sudah dicantumkan di poster," sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Almas mengaku pihaknya baru mendapatkan undangan Senin (23/10) pagi, namun pihak BEM sudah menggunakan fotonya sebelum mengirimkan undangan. Almas mengaku sudah punya agenda terkait pernikahannya hari ini. Sedangkan Arkaan disebut sedang tidak fit.
"Sebenernya saya lihat poster yang ada gambar saya di situ itu dari kemarin ya, tapi dari pihak BEM-nya sendiri baru ngabarin saya pagi tadi. Kalau hari ini kebetulan juga ada agenda lain. Kemarin bilang di media-media juga sibuk ngurusin nikah, ya seputar lamaran dan pernikahan, lah. Kan udah terlanjur janji duluan," ungkapnya saat dihubungi detikJateng via telepon kemarin malam.
Baca selengkapnya di sini.
Lihat juga Video: Respons Ganjar soal MK Tolak Gugatan Batas Usia Capres Maksimal 70 Tahun
