Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah tokoh nasional hadir di Apel Hari Santri 2023 di Surabaya, hari ini. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi turut menyinggung penambahan jumlah kuota haji untuk Indonesia.
Turut hadiri dalam kesempatan tersebut, Menteri Perdagangan PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan sejumlah tokoh lainnya.
Pantauan detikcom, Jokowi tiba di Tugu Pahlawan Surabaya pukul 6.12 WIB. Sementara Zulhas berserta tokoh lainnya tiba sebelum pukul 6.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di lokasi, Jokowi menyempatkan diri untuk berfoto bersama dengan sejumlah santri yang menyambutnya. Acara tersebut diselenggarakan lebih cepat satu jam dari agenda awal yakni pukul 7.00 WIB.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan Indonesia mendapatkan tambahan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi. Penambahan tersebut diraih setelah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri beberapa waktu lalu.
"Jadi saat ke Arab Saudi, pada hari Jumat, kita diajak makan siang oleh paduka yang mulia Mohammed bin Salman Al Saud diajak makan siang," kata Jokowi di Surabaya, Minggu (22/10/2023).
Dia mengatakan momen makan siang tersebut dimanfaatkan untuk melobi Pemerintah Arab Saudi agar memberikan penambahan kuota haji Indonesia.
"Kemudian saya sampaikan paduka yang mulia (Mohammed bin Salman Al Saud) Indonesia saat ini kalau mau haji nunggu 47 tahun ada yg 47 tahun. Beliau kaget," tutur Jokowi.
Menurutnya, upaya Pemerintah Indonesia dalam meminta tambahan kuota haji mendapatkan respon positif. Pasalnya, Arab Saudi memberikan tambahan 20 ribu kuota haji untuk Indonesia.
"Saya diberitahu sudah diputuskan oleh Perdana Menteri MBS tambahan kuota (haji) 20 ribu ini jumlah yang sangat besar. Sehingga yang nunggu 47 tahun bisa maju jadi 45 tahunan," tutup Jokowi.
(akd/akd)