Jurus Pedagang Pasar Rebut Hati Pelanggan dengan Cara Tak Biasa

Jurus Pedagang Pasar Rebut Hati Pelanggan dengan Cara Tak Biasa

M Fardan Kaftaro, Astrid Meishella, Fitrya Anugrah Kusumah, Fitrya Anugrah Kusumah - detikNews
Jumat, 20 Okt 2023 18:04 WIB
Dok. tim detikcom
Foto: Dok. tim detikcom
Jakarta -

Sejumlah pedagang di pasar mengalami naik turun omzet akibat beragam penyebab. Pedagang konvensional di pasar pun akhirnya putar otak cari jurus menarik pelanggan.

Salah satunya dilakukan Heri (35), salah satu pedagang daging di Pasar Rawamangun, Jaktim. Dia punya cara tak biasa menjajakan jualannya di tengah warung maupun pasar digital.

"Kita nggak cuma konvensional saja, ada aplikasi online, WhatsApp," kata Heri, kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dok. tim detikcomHeri (35), salah satu pedagang daging di Pasar Rawamangun. (Foto: Dok. tim detikcom)

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan strateginya jualan di aplikasi perpesanan yakni dengan memasang status di aplikasi WhatsApp. Jurus itu berhasil jadi strategi jualan Heri.

"Rata-rata begitu, karena kan warga Jakarta sibuk kerja, mau masak tapi nggak keburu, ya sudah, tinggal WA, antar bisa, pick up juga bisa," kata Heri.

"Kebiasaannya gini, mereka datang dulu, beli. Nanti kalau sudah nanya, 'Mas, bisa transfer nggak?'. Kalau sudah begitu, udah tuh, minta nomor WhatsApp, minta (daging) dianterin," ujar Heri.

Hal serupa dilakukan Ifadh (30). Dia juga menerima pesan antar di WhatsApp untuk para pelanggan yang memiliki nomor handphone pribadinya.

"Ya paling kalau di WA pasang status biasalah, yang punya kontak saya doang yang bisa (lihat)," kata Ifadh.

Ifadh hanya jualan di WhatsApp. Dia tidak menjajakan dagangannya di media sosial lain.

"Di media sosial yang lain nggak, paling saya motoin barang yang ada, (lalu) kirim. Ya tergantung permintaan, kalau minta dianter sekarang, sebelum tutup, ya saya anterin. Paling ngobrol dulu gimana diantarnya, sesudah dagang tutup gitu misalnya, ya ya sudah," sambung Ifadh.

Dok. tim detikcomIfadh (30). (Foto: Dok. tim detikcom)

Cerita Pedagang Keluhkan Harga Naik

Ade, salah satu pedagang di Pasar Rawamangun, mengatakan salah satu penyebab sepi pembeli adalah kenaikan harga bahan pokok. Dia menduga harga naik akibat kemarau.

"Semenjak (harga) naik-naik, sepi juga itu pasarnya, nggak ada orang. Kayak gini sudah mau sebulan," ujar Ade.

Ade akhirnya membuka pesanan online. Namun dia mengakui pesanan online juga tidak signifikan.

"Kalau kita nggak online shop. Kadang-kadang masuk juga, kadang-kadang nggak, sepi memang. Kadang-kadang dia juga ada pesenan ke sini," jelas Ade.

Pedagang lainnya, Anini, mengatakan harga naik sudah sejak bulan lalu. Menurutnya, harga naik sampai dua kali lipat dari harga biasanya. Sayur-sayuran yang mengalami kenaikan harga antara lain kacang panjang, buncis, wortel, labu siam, dan sawi.

"Cabai kan biasanya Rp 50 ribu, sekarang nggak ada, jadi Rp 60 ribu," terang Anini.

Dok. tim detikcomAnini. (Foto: Dok. tim detikcom)

Bahan Pokok di Pasar Depok Naik

Kenaikan harga juga terjadi di Pasar Depok Jaya. Lina (40), salah satu pedagang, mengatakan harga beras naik dan belum menunjukkan adanya penurunan.

"Kalau beras belum stabil sama sekali, masih naik terus saja," ungkap Lina di Pasar Depok Jaya.

"Paling rendah itu dari Rp 10 (ribu), sekarang Rp 12 ribu per liter yang medium. Premium di atasnya, terendah itu Rp 12 ribu, jadi sekarang Rp 14 ribu. Naik Rp 2.000," katanya.

Jumlah pembeli yang menurun mengharuskan Lina menurunkan stok beras di warungnya. Dari yang biasanya 3 karung beras dengan berat 300 kg per hari jadi 2 karung beras.

"Saya nggak berani banyak sekarang," ucapnya.

Harga sayur-sayuran juga mengalami kenaikan, terutama cabai. Intan (42), seorang pedagang sayur di Pasar Depok Jaya, mengatakan hanya harga bawang merah yang mengalami penurunan harga.

"Sekarang cabai ini yang naik banyak. Dari Rp 40 ribu. Cabai rawit merah. Yang kemarin Rp 40 ribu sekarang sudah mencapai Rp 70 ribu. Ya kan naiknya hampir setengahnya, per kilo itu," jelasnya.

Lihat juga Video 'Viral Video Pedagang Tanah Abang Pasang Spanduk Minta e-Commerce Ditutup':

[Gambas:Video 20detik]



(idn/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads