Sebanyak 20 Kepala Desa dari Indonesia yang menjadi peserta Benchmarking Study mengunjungi Desa Dongziguan di Fuyang, Kota Hangzhou, China, hari ini. Kunjungan dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Kemendes PDTT Danton Ginting.
Kunjungan para kepala desa ke Desa Dongziguan ini bertujuan untuk mempelajari praktik-praktik pembangunan desa yang berkelanjutan. Sekaligus mereka diajarkan untuk menjaga warisan budaya di setiap daerah.
"Selain itu, para kepala desa juga akan mempelajari cara Desa Dongziguan menjaga warisan budaya, serta berbagi pengalaman dengan komunitas desa di China," kata Danton Ginting dalam keterangan tertulis, Jumat (20/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kunjungan para kepala desa ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara kedua negara dalam mempromosikan pembangunan desa yang berkelanjutan. Sebab Desa Dongziguan yang diketahui memiliki sejarah lebih dari 1500 tahun lalu merupakan tujuan yang menarik dengan warisan budaya dan kaya dengan situs sejarah China.
Penulis terkenal, Yu Dafu juga pernah beristirahat di desa ini selama beberapa bulan dan menciptakan novel berjudul 'Dongziguan' yang menggambarkan adat istiadat setempat.
Selain itu, desa ini memiliki dokter patah tulang terkenal, Zhang Shaofu yang pernah berpraktik pengobatan di sini. Pengobatan ini menarik pasien dan keluarga dari seluruh negeri untuk datang ke Desa Dongziguan dengan perahu untuk mengobati luka mereka dan memulihkan penyakit.
"Desa Dongziguan juga mempertahankan hampir seratus bangunan kuno dari akhir Dinasti Qing dan awal perang saudara, termasuk rumah agung keluarga Xu, Aula Anya, Aula Long Pool, dan Kuil Yue Shi, Aula Chunhe, Gedung Aula Zhu Jia, dan banyak lainnya," ungkapnya.
Kegiatan Benchmarking Study ini dilaksanakan mulai 15-25 Oktober 2023 di China. Sebanyak 20 kepala desa dari berbagai Provinsi di Indonesia sengaja diberangkatkan untuk berjejaring dan dan saling bertukar gagasan serta pengalaman dengan desa-desa di China.
Dia mengatakan Benchmarking Study merupakan hasil kerja sama antara Kemendes PDTT Republik Indonesia dengan Ministry of Agriculture and Rural Affairs (MARA) China. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam pembangunan perdesaan di kedua negara.
"Selama Benchmarking Study berlangsung masing-masing delegasi dapat bertukar pengetahuan dan praktik terbaik dalam upaya mencapai tujuan bersama dalam pembangunan berkelanjutan wilayah perdesaan," tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, turut hadir dalam kunjungan itu Direktur PSP & PSKP Rosyid, Sesditjen PPDT Mety Susanti, Karo Humas Erlin Chaerlinatun serta lima pendamping Benchmarking Study.
Lihat juga Video 'Pidato di China, Jokowi Pamer Pembangunan Infrastruktur di Indonesia':