Fakta Baru di Balik Pria Depok Cekik Mati Tetangga

Fakta Baru di Balik Pria Depok Cekik Mati Tetangga

Devi Puspitasari - detikNews
Kamis, 19 Okt 2023 07:42 WIB
Jajang Jaya Atmaja ditetapkan sebagai tersangka usai mencekik mati tetangganya di Depok.
Foto: Jajang Jaya Atmaja ditetapkan sebagai tersangka usai mencekik mati tetangganya di Depok. (Devi Puspitasari/detkcom)
Depok -

Polisi mengungkap fakta baru di balik pria di Depok mencekik tetangganya hingga tewas. Tersangka, Jajang Jaya Atmaja (44) disebut mencekik korban Romi Alexander Satlik (52) karena emosional spontan.

Jajang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Tersangka Jajang telah resmi ditahan di Polres Metro Depok.

"Dijerat dengan Pasal 351 Ayat 3 dan/atau Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukumannya kurang lebih 10 tahun," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto, Rabu (18/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadi mengatakan tersangka dan korban bertetangga baik selama ini. Menurut Hadi, aksi tersangka mencekik korban bukan karena dendam, tetapi spontanitas.

"Dari hasil pemeriksaan pelapor maupun pelaku dan saksi-saksi itu spontan tidak ada dendam sebelumnya, karena yang bersangkutan bertetangga baik cukup akrab, satu pekerjaan juga. Itu terjadi spontan pada saat itu," kata Hadi.

ADVERTISEMENT


Duduk Perkara Jajang Cekik Tetangga

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (12/10). Mulanya keponakan Romi yang berinisial I (12) datang ke rumah Jajang untuk mengajak anak Jajang membeli mangga. Kemudian, Jajang menitip untuk membeli nasi uduk dan salak.

Kemudian, pukul 12.13 WIB, Jajang terbangun dan menyadari I dan anaknya tak kunjung pulang. Jajang lalu menghampiri Romi untuk menanyakan keberadaan I dan anaknya.

Setelah itu datanglah I seorang sendiri. Jajang lalu bertanya kepada I di mana anaknya dan I mengatakan tidak mengetahui keberadaan anaknya saat ditanyai oleh Jajang. Tidak lama kemudian, anaknya pun pulang dan langsung ditegur oleh Jajang.

"Yang selanjutnya langsung pelaku tegur mengatakan kamu dari mana (sambil membentak), kemudian dijawab abis dari depan sama I. Kemudian pelaku tanya kembali nasi uduk sama salaknya mana, kemudian dijawab 'habis dimintain temen-temen'. Kemudian, pelaku tanya kembali terus kamu dari mana aja? (sambil membentak). Kemudian dijawab 'saya diludahin sama teman I' kemudian pelaku jawab emang kamu tadi ditinggalin sama I? dan dijawab 'iya ditinggalin'," tuturnya.

Romi kemudian membela keponakannya, I. Hingga kemudian Romi dan Jajang terlibat percekcokan yang berujung Romi dicekik.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.....

Lihat juga Video: Respons Keluarga Usai Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pembunuh Tuti-Amel

[Gambas:Video 20detik]




Korban Dicekik

Kemudian, Jajang menarik kerah anaknya sembari ke rumah I yang berada di kontrakan sebelah. Jajang pun menegur I sembari marah dan mengeluarkan kata-kata kasar.

hal itu menimbulkan percekcokan antara Jajang, orang tua I, dan Romi (korban). Percekcokan memanas saat Jajang menarik kerah I hingga menimbulkan aksi saling dorong.

"Setelah itu, pelaku mencekik dengan keras leher korban dengan menggunakan tangan kanan. Kemudian pelaku dorong dan angkat leher korban mepet ke tembok. Kemudian, korban mengatakan 'nih pukul nih, ayo pukul nih' (sambil melotot kepada pelaku). Kemudian pelaku jawab 'kalau nggak ada hukum, gue pukul lo'. Kemudian pelaku melepaskan cekikan terhadap korban," jelasnya.

Cekikan tersangka Jajang membuat korban kesusahan bernafas. Korban kemudian dibawa dengan cara digendong oleh orang tua I ke rumah sakit. Korban dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

Bukan karena Game

Sebelumnya, polisi menyebutkan tersangka Jajang mencekik korban lantaran kesal karena keponakan korban (I) tak mau membantu anaknya mendonwload game. Namun polisi menjelaskan bahwa hal itu tidak terkait langsung dengan kejadian pencekikan.

"Hal tersebut tidak terkait langsung, itu kejadian satu hari sebelumnya, keterangan itu kami dapat awal oleh pelapor. Namun, setelah kami laksanakan pemeriksaan terhadap pelaku maupun saksi-saksi, ternyata malam itu pemicunya bukan terkait game, namun karena permasalahan yang tadi disampaikan antara korban dengan pelaku, kemudian anaknya bermain bersama, terus ada yang belum pulang, saling menegur, emosi sesaat langsung terjadi tindakan itu," jelas Hadi.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads