Polda Metro Jaya menggelar simulasi pengamanan pemilihan umum (pemilu). Simulasi dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat selama rangkaian Pemilu 2024.
Pantauan detikcom, Rabu (18/10/2023), Simulasi Sispamkota Operasi Mantap Brata digelar di lapangan Presisi Polda Metro Jaya. Turut hadir di lokasi Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Wakapolda Brigjen Suyudi Ario Seto, Dirkrimum Kombes Hengki Haryadi, Dirlantas Kombes Latif Usman, Dirkrimsus Kombes Ade Safri Simanjuntak, hingga Kabid Humas Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
Turut hadir di lokasi jajaran stakeholder, mulai Dishub hingga Satpol PP. Selain itu, jajaran Kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya juga hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simulasi dilakukan dari rangkaian pengamanan kampanye hingga pelaksanaan pemungutan suara. Simulasi dilakukan oleh beberapa satuan, mulai personel satuan lalu lintas hingga resmob.
![]() |
Diskenariokan terjadi kericuhan massa di tempat pemungutan suara (TPS). Kericuhan terjadi lantaran simpatisan tidak menerima hasil pemungutan suara.
Terlihat massa aksi mendorong petugas yang tengah berjaga dan mencoba merangsek masuk ke kantor KPU. Mereka juga terlihat melemparkan botol minuman dan barang lainnya.
Pihak kepolisian yang melakukan pengamanan mencoba menahan massa untuk masuk ke kantor KPU. Kericuhan berlanjut dengan aksi massa yang membakar spanduk dan material lainnya.
"Kami mengimbau untuk tidak melakukan perbuatan yang mengarah para pelanggaran hukum. Kami akan melakukan tindakan tegas," kata protokoler melalui pengeras suara.
Alih-alih mendengarkan, massa malah makin anarkis dan memaksa masuk ke kantor KPU. Pihak kepolisian pun menurunkan mobil water cannon dan menyiagakan kendaraan Barracuda.
![]() |
Beberapa tembakan gas air mata terpaksa dilepaskan untuk melerai kericuhan. Pihak kepolisian selanjutnya mengamankan provokator dan pihak lain yang menjadi pemicu terjadinya kericuhan.
Dalam simulasi juga diperlihatkan ancaman penghadangan capres cawapres hingga aksi terorisme. Aksi tembak-menembak terjadi di lokasi saat terjadi aksi terorisme.
Dinarasikan terdapat tas berisikan bom di sana. Beberapa ledakan terdengar saat bom tersebut meledak. Namun pihak kepolisian melalui unit penjinak bom bisa mengatasi hal tersebut.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Simak juga 'Sejumlah Pemuda Gelar Aksi Dukung Gibran Jadi Cawapres di Senayan':