.webp)
Sejumlah siswa SMAN 17 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar aksi demo terhadap kepala sekolah (kespek) yang dianggap otoriter. Terkait hal ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel pun turun tangan membentuk tim investigasi.
Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung setelah pelaksanaan upacara bendera di lapangan SMAN 17 Makassar, pada hari Senin (16/10/2023). Aksi tersebut terekam kamera dan videonya pun beredar di media sosial (medsos).
Berikut sederet hal yang diketahui sejauh ini terkait peristiwa sejumlah siswa SMA Negeri 17 Makassar demo kepsek hingga Disdik Sulsel bentuk tim investigasi untuk mengusut pemicu kejadian tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1) Demo Siswa SMAN 17 Makassar
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Humas SMAN 17 Makassar, Rafiuddin menjelaskan bahwa aksi demo para siswa itu terjadi pada Senin (16/10/2023) setelah upacara selesai. "Demo tadi pagi. Jadi pas upacara selesai," ujarnya kepada detikSulsel, Senin (16/10/2023).
Rafiuddin mengatakan para siswa menuding Kepala SMAN 17 Makassar bernama Sumiati otoriter berdasarkan spanduk yang mereka bentangkan. Dia menyebut, demo itu tak berlangsung lama. Setelah siswa menyampaikan aspirasinya, mereka kembali ke kelas untuk melanjutkan proses belajar-mengajar.
2) Video Demo Beredar di Medsos
Dalam video aksi demo siswa yang beredar di medsos, tampak barisan siswa yang berteriak di tengah lapangan. Sejumlah siswa lainnya terlihat berada di tengah lapangan membentangkan spanduk bertuliskan, 'Tolak Otoriter, Lawan Arogansi'.
Salah satu siswa juga tampak berorasi lewat pengeras suara menyampaikan aspirasinya yang menyoroti kepemimpinan Kepala SMAN 17 Makassar. Sejumlah guru terlihat berdiri mengawasi dan mendengarkan aspirasi siswanya.
"Kami juga mengharapkan kehadiran Kepala Sekolah SMA Negeri 17 Makassar," tutur salah satu siswa sebagaimana dalam video beredar, dilansir detikSulsel.
3) Kepsek Dianggap Arogan-Otoriter
Sementara itu, menurut Kepala Disdik Sulsel, Iqbal Najamuddin, pihaknya berdalih belum tahu pasti perkara yang membuat siswa SMAN 17 Makassar melancarkan aksi unjuk rasa atas kepemimpinan kepala sekolah mereka.
"Kalau informasinya hanya dianggap arogansi kepala sekolah. Cuma kan kita mau tahu juga dari sisi artinya sikap kredibilitas memimpin sekolah bagaimana," kata Iqbal di Kantor Gubernur Sulsel, dilansir detikSulsel, Senin (16/10/2023).
Namun Iqbal mengakui pihaknya selama ini sudah banyak mendapat laporan di SMAN 17 Makassar. Dia menilai sudah banyak rentetan kejadian di sekolah tersebut hingga belakangan terjadi aksi demo.
Pihaknya pun meminta waktu untuk melakukan mengumpulkan keterangan. Tim yang dibentuk akan turun ke lapangan menggali informasi, termasuk memeriksa Kepsek SMAN 17 Makassar.
"Artinya kita bisa mengambil kesimpulan apakah kepala sekolah ini salah atau tidak, harus dilihat dari semua sisi. Makanya saya bentuk tim investigasi, kita kumpul dulu keterangan apa," tutur Iqbal.
4) Disdik Sulsel Bentuk Tim Investigasi
Disdik Sulsel turun tangan untuk mengusut pemicu siswa SMA Negeri 17 Makassar yang mendemo kepala sekolahnya, Sumiati. Disdik Sulsel membentuk tim untuk menginvestigasi penyebab siswa melakukan aksi demo.
"Yang jelas ini kita atensi, sekarang kita buatkan tim investigasinya. Artinya kita tidak bisa ambil kesimpulan kalau kita tidak tahu persoalannya," jelas Kepala Disdik Sulsel Iqbal Najamuddin.
Keterangan terpisah, Kepala Bidang (Kabid) SMA Disdik Sulsel, Harpansa mengatakan tim investigasi itu terdiri atas beberapa unsur. Tim tersebut ada dari unsur pengawas termasuk cabang dinas.
"Jadi tidak bisa lagi turun sendiri-sendiri karena kita menganggap bahwa sudah ada beberapa kejadian yang berentetan di SMAN 17 sehingga dibutuhkan memang penanganan yang komprehensif, makanya kita bentuk tim gabungan," ujar Harpansa seperti dilansir detikSulsel.
5) Kepala Sekolah Terancam Dimutasi
Lebih lanjut, Kepala Disdik Sulsel Iqbal Najamuddin mengatakan bahwa Kepala SMAN 17 Makassar Sumiati akan terancam dimutasi jika terbukti melakukan pelanggaran. Sumiati disebut akan dimutasi ke sekolah lain.
"Kalau ada terbukti pelanggaran-pelanggaran yang tidak sesuai dengan etika atau apa, kita bisa langsung mutasi. (Tetapi) Tunggulah nanti hasil investigasinya supaya transparan," katanya.
Dia mengaku tidak senang dengan peristiwa unjuk rasa yang dilakukan oleh para siswa di SMAN 17 Makassar. Baginya, aksi tersebut seharusnya tidak terjadi apalagi di dalam lingkup sekolah.
Di sisi lain, Iqbal menilai dengan adanya aksi itu, berarti ada dugaan sesuatu yang tidak beres telah terjadi di sekolah. Hal inilah yang dipastikan olehnya untuk diselesaikan.
(wia/imk)
