Puluhan bangunan liar di pinggir rel di Jalan Bandengan III, Tambora, Jakarta Barat, dibongkar Satpol PP. Pembongkaran dilakukan lantaran bangunan liar tersebut kerap dijadikan sebagai tempat prostitusi.
Pembongkaran dilakukan pada Senin (16/10/2023). Total ada 35 bangunan liar yang diratakan dengan tanah di lokasi prostitusi yang dikenal dengan Gang Royal ini.
Bangunan liar yang berada di pinggir rel wilayah RW 10 Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora ini dirobohkan dengan backhoe. Tidak ada perlawanan dari masyarakat dalam proses pembongkaran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi Tempat Prostitusi
Kasatpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto mengatakan pembongkaran bangunan liar tersebut dilakukan karena melanggar aturan. Di sisi lain, bangunan liar tersebut juga digunakan sebagai tempat praktik prostitusi.
"Ya kegiatan masyarakat berkaitan dengan prostitusi dan juga hal-hal lain yang melanggar," ujar Agus Irwanto di lokasi, Senin (16/10).
![]() |
Keberadaan bangunan liar tersebut dikeluhkan warga. Masyarakat merasa resah oleh adanya aktivitas di pinggir rel tersebut.
"Hal ini terjadi karena adanya keluhan masyarakat, baik Penjaringan maupun yang ada di Tambora, terkait aktivitas yang masyarakat atau warga yang ada di Bandengan ini. Jadi kegiatannya sangat melanggar aturan dan meresahkan masyarakat," ucapnya.
Prostitusi Libatkan Anak
Sementara itu, Camat Tambora, Holi Susanto mengatakan prostitusi di lokasi tersebut sudah beberapa kali diungkap polisi. Praktik prostitusi ini melibatkan anak di bawah umur.
"Ya benar. Praktik prostitusi ada di sini melibatkan anak-anak di bawah umur," kata Holi di lokasi kepada wartawan, Senin (16/10/2023).
Holi mengungkap ada sejumlah anak di bawah umur yang pernah diamankan, menjadi korban prostitusi.
"Ada 5 anak yang di bawah umur, tapi hasil tangkapan sebelumnya," cetusnya.
Baca di halaman selanjutnya: kedok prostitusi....
Kedok Kedai Kopi
Bedeng tersebut sebagian ada juga yang digunakan masyarakat untuk berwirausaha. Namun ada pula yang memanfaatkan bedeng tersebut untuk menyediakan lapak prostitusi berkedok jualan kopi.
"Yang di bawah ini untuk usaha ekonomi masyarakat, kalau yang di atas ya ada plus-plusnya. Ada (modus prostitusi) ya kopi-kopi," tuturnya.
Total ada 35 bangunan liar yang dibongkar hari ini. Ia berharap setelah ini tidak ada lagi aktivitas masyarakat di pinggir rel.
"Insyaallah pasca ini sudah tidak ada. Kita doakan juga karena ini akan kita geotifikasi dari pihak KAI dengan penanaman pohon," tuturnya.
![]() |
Operasi di Malam hingga Pagi
Pada kesempatan yang sama, Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan pihaknya mengawal kegiatan pembongkaran ini untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak didinginkan.
"Iya berapa kali udah pernah, tapi ini paling besar sebetulnya. Karena kita semua membantu TNI Polri terkait semuanya. Ya alhamdulillah sekarang lancar tidak ada perlawanan dari masyarakat mereka mendukung dan pemilik bangunan liarnya pun mereka sudah ya paham lah," kata Putra.
Putra mengatakan prostitusi di Gang Royal ini biasanya beroperasi pada malam hari hingga pagi hari.
"Bangunan liar ini digunakan untuk tempat prostitusi yang beroperasi dari pukul 20.00-04.00 WIB," ujar Putra.