Nyawa Suryadi Melayang Gara-gara Obat Tetes Mata
Kamis, 19 Okt 2006 13:05 WIB
Jakarta - Maksud hati ingin mengobati matanya yang kelilipan, maut justru menjemput Suryadi. Akibat obat tetes mata yang dipakai, mata dan wajah Suryadi bengkak. Tubuhnya pun melepuh, gosong, dan berdarah-darah. Duh!Kasus dugaan malpraktek yang dilakukan Balai Pengobatan Umum Yayasan Kesehatan Republik Indonesia (YKRI) ini dilaporkan Direktur LBH Jakarta Iskandar Sitorus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/10/2006).Kejadian naas ini berawal kala Suryadi mengalami kelilipan mata yang terasa perih dan merah pada 2 Oktober 2006.Warga Jalan H Oyar RT 02 RW 02 No 92 Kelurahan Pegangsaan II, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, ini lantas berobat ke YKRI dan diberi 5 tablet serta 1 obat tetes mata merek Erlamycetin.Obat itu kemudian dikonsumsi Suryadi. Bukan berkurang rasa sakitnya, keesokan harinya, sekujur tubuh, dan wajah Suryadi malah terdapat bintik merah. Kedua mata bengkak, badan panas, kulit gosong dan melepuh.Melihat kondisi tersebut, Suryadi lalu berobat ke dokter Hamid Ustan, di Jalan Raya Bekasi, Pulogadung. Dia diberi obat dan panas yang dialami Suryadi mulai turun. Namun hanya bertahan sehari, panas tinggi dan kulit melepuh yang dialami Suryadi kumat lagi. Keluarga lantas membawa Suryadi ke RS Pelabuhan, Jl Kramat Jaya, Tanjung Priok, Jakarta.Suryadi dirawat di ruang isolasi. Kondisinya semakin memburuk dan mengalami muntah darah. Setiap lubang di tubuh termasuk pori-pori keluar darah. Setelah 8 hari dirawat, Suryadi meninggal dunia pada 12 Oktober."Suryadi diduga mengalami keracunan berat akibat obat mata (Steven Jhonson syndrom). Kita akan gugat YKRI dulu, dari situ akan ketahuan siapa yang mendiagnosa kejadian itu," kata Direktur LBH Jakarta Iskandar Sitorus.Iskandar juga memperlihatkan foto sebelum dan sesudah Suryadi sakit. Kondisinya sangat memprihatinkan. Beberapa bagian wajah dan tubuhnya tampak dibalut perban yang berdarah-darah.Ropi'ah, istri Suryadi hanya tampak pasrah dan menangis mengenang kejadian yang menimpa suami tercintanya.
(aan/sss)