Indonesia terpilih menjadi tuan rumah diselenggarakannya Forum Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 tahun 2023. Forum AALCO ke-61 akan berlangsung pada tanggal 15-20 Oktober 2023 di Bali.
Lantas apa yang dimaksud dengan Forum AALCO itu? Seperti apa penyelenggaraan Forum AALCO ke-61 tahun 2023 di Bali nantinya? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasi selengkapnya berikut ini:
Apa Itu AALCO?
AALCO singkatan dari Asian-African Legal Consultative Organization. Dikutip dari laman resminya, Organisasi Konsultatif Hukum Asia-Afrika atau AALCO, awalnya dikenal sebagai Komite Konsultatif Hukum Asia (Asian Legal Consultative Committee/ALCC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Organisasi Konsultatif Hukum Asia-Afrika ini dibentuk pada tanggal 15 November 1956. AALCO ini dianggap sebagai hasil nyata dari Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung yang diadakan di Indonesia, pada bulan April 1955 silam.
Negara Anggota
Empat puluh tujuh negara yang terdiri dari hampir semua negara besar dari Asia dan Afrika saat ini adalah Anggota Organisasi. Negara-negara anggotanya adalah: Republik Arab Mesir; Bahrain; Bangladesh; Brunei Darussalam; Kamerun; Siprus; Republik Rakyat Demokratik Korea; Gambia; Ghana; India; Indonesia; Irak; Republik Islam Iran; Jepang; Yordania; Kenya; Kuwait; Libanon; Libya; Malaysia; Mauritius; Mongolia; Myanmar; Nepal; Nigeria; Oman; Pakistan; Republik Rakyat Cina; Qatar; Republik Korea; Arab Saudi; Senegal; Sierra Leone; Singapura; Somalia; Afrika Selatan, Sri Lanka; Negara Palestina; Republik Filipina; Sudan; Suriah; Tanzania; Thailand; Turki; Uganda; Republik Sosialis Vietnam dan Republik Yaman.
Sejarah AALCO
Tujuh negara Asia, yaitu Myanmar, Sri Lanka, India, Indonesia, Irak, Jepang, dan Republik Arab Mesir dan Republik Arab Suriah adalah Negara Anggota asli. Kemudian, pada bulan April 1958, untuk memasukkan partisipasi negara-negara benua Afrika, namanya diubah menjadi Komite Konsultatif Hukum Asia-Afrika (Asian-African Legal Consultative Committee/AALCC).
Pada Sidang Tahunan ke-40 di Kantor Pusat AALCC di New Delhi pada tahun 2001, nama Komite diubah menjadi Organisasi Konsultatif Hukum Asia-Afrika (Asian-African Legal Consultative Organization/AALCO). Ini memiliki makna simbolis yang besar yang mencerminkan status organisasi yang berkembang dan tempat yang telah diamankannya di antara keluarga organisasi internasional.
Awalnya, AALCO didirikan sebagai Komite tidak tetap untuk jangka waktu 5 tahun. Masa jabatan 5 tahun diperpanjang lagi pada 4 kesempatan sampai tahun 1981, ketika pada Sesi Kolombo, diputuskan untuk menempatkan organisasi pada pijakan permanen. Keputusan itu mengharuskan revisi statuta asli dan peraturan perundang-undangan, versi revisi yang diadopsi masing-masing pada tahun 1987 dan 1989.
Pada Sesi Tahunan ke-43 di Bali, Republik Indonesia, pada bulan Juni 2004 memberikan persetujuan bulat untuk Teks Statuta yang baru dan direvisi. Teks Statuta yang baru sesuai dengan instrumen konstituen dari organisasi antar pemerintah lainnya. Akibatnya, Peraturan Perundang-undangan juga direvisi.
AALCO 2023 di Bali
Forum AALCO adalah pertemuan sesi tahunan negara-negara anggota AALCO. Forum ini bertujuan untuk menyatukan dan memperjuangkan berbagai kepentingan dari negara-negara Asia Afrika, khususnya di bidang hukum dan kerja sama hukum.
Tahun 2023 ini merupakan Forum AALCO ke-61. Dan Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah diselenggarakannya Forum AALCO ke-61, tepatnya di Bali pada tanggal 15 sampai 20 Oktober 2023. Pertemuan ini akan dihadiri 91 negara.
Seperti dilansir detikBali, rincian negara-negara yang hadir pada Forum AALCO 2023 di Bali yaitu terdiri dari 47 negara anggota, 2 negara pengamat tetap, dan 42 negara pengamat. Selain itu, akan ada dua otoritas pengamat dan 24 organisasi pengamat.
"Selama acara AALCO akan membahas dan menyamakan persepsi dan posisi dalam berbagai isu-isu hukum. Tujuannya, memperoleh posisi dan satu kesepakatan bersama," ujar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Kamis (28/9/2023).
Yasonna menjelaskan hasilnya akan disampaikan pada sejumlah pertemuan internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, ada forum lain yang juga akan diselenggarakan. Dan menurut jadwal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membuka konferensi tersebut.
(wia/jbr)