.webp)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendukung terus peningkatan upaya promotif dan preventif untuk menjamin program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjalankan layanan kesehatan masyarakat yang lebih baik dan berkualitas.
"Program promotif dan preventif harus terus ditingkatkan untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit kronis di masyarakat yang memerlukan biaya yang lebih mahal untuk pengobatannya," ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dalam keterangannya, Jumat (13/10/23).
Dari data Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menuliskan di tahun 2022 bahwa pembayaran klaim pelayanan kesehatan program JKN mencapai Rp. 113, 47 triliun. Klaim data tersebut senilai Rp 24, 05 triliun untuk membiayai penyakit katastropik, seperti penyakit jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, hemofilia, thalasemia, leukimia hingga sirosis hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rerie menuturkan langkah pencegahan peningkatan pembiayaan sejumlah penyakit katastropik lebih tinggi lagi, upaya mengakselerasi langkah-langkah promotif dan preventif menjadi kepedulian para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah.
Upaya promotif dan preventif ini diperlukannya kerja sama antara masyarakat dan berbagai komunitas supaya pesan yang disampaikan benar-benar bisa dipahami dengan baik.
Contoh untuk masyarakat dalam memberikan dukungan ini adalah seperti pola hidup sehat sejak dini, pengetahuan tentang gizi seimbang, sampai metode pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebagai upaya deteksi dini cegah kanker payudara, harus menjadi prioritas bersama.
Dalam pusaran ketidakpastian yang terjadi di dunia dewasa ini, termasuk sektor kesehatan harus dipastikan bahwa kondisi kesehatan masyarakat harus mampu menghadapi sejumlah potensi ancaman yang datang.
Dari hal itu, Rerie berpesan kepada pemangku kepentingan tingkat pusat dan daerah harus mampu membangun sistem pelayanan kesehatan masyarakat yang adaptif dan efektif agar mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan.
(anl/ega)
