.webp)
Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Suwondo Nainggolan mengatakan Jumat Curhat adalah wadah yang efektif untuk mendengarkan aspirasi langsung dari masyarakat. Dia meminta kepada jajaran agar semua keluhan dijawab dengan kepastian.
"Jadi Jumat Curhat ini sebenarnya menurut saya adalah sebuah sarana untuk mengetahui, kan kita polisi ini punya SOP, punya standar, semua punya statistik indikator penilaian," kata Irjen Suwondo dalam program Jumat Curhat detikPagi, Jumat (13/10/2023).
"Di kantor kita sudah melaksanakan tugas dan merasa diri kita bagus. Nah, Jumat Curhat ini kita harus tanya ke masyarakat 'apa yang kami lakukan sudah bagus belum, sudah pas belum di hati masyarakat, kalau belum di mana? Kurangkah atau tidak pantaskah?' Nah ini yang kita tarik bawa pulang untuk perbaikan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suwondo mengatakan ada tiga hal yang dilakukan Polda DIY. Suwondo menyebut jajarannya akan mengerjakan langsung aduan warga, memberikan keputusan langsung hingga aspirasi itu langsung disalurkan kepada pihak terkait.
"Ada tiga di sana kita lakukan. Yang pertama mereka pulang harus bawa oleh-oleh, oleh-olehnya adalah nggak ada lagi jawabannya gini 'akan kami pertimbangkan, akan kami diskusikan' nggak ada. Tiga dikerjakan langsung saat itu, diputuskan langsung, disalurkan langsung," kata dia.
"Jadi si penanya ini nggak boleh pulang hanya kata-kata nanti akan kami pertimbangkan, akan kami diskusikan. Kalau memang tidak bisa, jawab tidak bisa, clear," tutur dia.
Suwondo mengatakan Polda DIY didukung oleh Pemprov dalam Jumat Curhat ini. Dia mengibarkan seperti kereta api.
"Jumat Curhat kami terdukung oleh Pemprov, pemda, jadi sudah nggak polisi di sini. Jadi lama-lama ini kayak lokomotif, kami gerbong-gerbongnya, itu kondisi yang ada Jogja," pungkasnya.
(lir/mea)
