Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung Puteri Bumi Indonesia 2023 Wenda Yunita Tarigan yang mewakili Indonesia di ajang Miss Environment International 2024. Wenda Yunita Tarigan juga merupakan alumni Miss IMI Sumatera Utara 2021.
"Wenda Yunita Tarigan telah menjadi inspirasi bagi para perempuan lainnya. Setelah mengikuti ajang Miss IMI 2021, ia tak lantas berpuas diri. Masih tetap aktif mengikuti berbagai kegiatan, hingga akhirnya terpilih menjadi Puteri Bumi Indonesia 2023. Berkat kegigihannya tersebut, akhirnya ia bisa mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Miss Environment International 2024, untuk menggugah kesadaran warga dunia tentang pentingnya meningkatkan kesadaran lingkungan hidup, sebagai upaya menghasilkan kehidupan yang baik bagi umat manusia," kata Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (11/10/2023).
Bamsoet menjelaskan Miss Environment International menyediakan podium bagi para perempuan dari berbagai negara dunia untuk menjadi duta lingkungan hidup di negara mereka maupun secara global. Sehingga bisa berupaya untuk mempromosikan, melestarikan dan meningkatkan lingkungan global dari negara, benua dan dunia. Dari mulai air, udara, hingga situs alam/warisan, untuk menjadikan dunia menjadi tempat yang lebih baik dan indah. Hal tersebut diungkapkan olehnya usai menerima Wenda Yunita Tarigan, di Jakarta, hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui ajang ini, Wenda juga bisa mempromosikan berbagai keindahan pariwisata Indonesia, khususnya yang memiliki keunggulan terhadap lingkungan hidup. Seperti Raja Ampat, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Way Kambas, hingga Taman Nasional Ujung Kulon, dan lainnya," jelasnya.
Bamsoet menerangkan Wenda juga bisa mempromosikan keunggulan Indonesia dalam pengembangan ekonomi hijau. Presiden Joko Widodo pada 2022 lalu telah meluncurkan Taksonomi Hijau Indonesia 1.0 (Indonesia Green Taxonomy 1.0). Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang telah memiliki standar nasional sektor ekonomi hijau. Sekaligus menjadi pedoman bagi penyusunan kebijakan insentif dan disinsentif dari berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pengembangan ekonomi hijau.
"Indonesia juga sedang membahas berbagai upaya pelaku perdagangan karbon dan digital dalam mengambil peluang sekaligus mengatasi tantangan seputar ekonomi perdagangan karbon. Pengembangan perdagangan karbon bisa meningkatkan pendapatan antar penduduk di berbagai provinsi melalui penciptaan lapangan kerja ramah lingkungan. Seperti konservasi dan reboisasi, pertanian berkelanjutan, dan ekowisata," pungkasnya.