Ma'ruf Amin Setuju Pelajaran PMP Dihidupkan Lagi Asal Didesain Ulang

Mulia Budi - detikNews
Rabu, 11 Okt 2023 17:23 WIB
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di Stadion Utama Papua Bangkit, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (11/10/2023). (Mulia Budi/detikcom)
Jayapura -

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin setuju untuk menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) lantaran maraknya kasus bullying atau perundungan. Namun, menurutnya, PMP itu harus didesain ulang.

"Iya (setuju PMP dihidupkan kembali), dalam arti didesain ulang gitu ya. Dibangun kembali, tapi didesain ulang supaya lebih efektif ya," kata Ma'ruf Amin kepada wartawan di Stadion Utama Papua Bangkit, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (11/10/2023).

Ma'ruf mengatakan pendidikan moral Pancasila harus terus diajarkan. Dia menyebutkan moral Pancasila harus diajarkan sejak di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Mengenai moral Pancasila saya kira itu memang harus terus diajarkan, cuman bentuknya seperti apa. Supaya jangan sampai Pancasila itu jadi semacam kayak dulu itu, doktriner gitu," ujarnya.

"Jadi tidak mengulangi cara-cara yang lama, tapi memang pemahaman Pancasila untuk dari mulai mungkin bukan dari SD, dari PAUD ya," lanjut Ma'ruf.

Dia mengatakan pendidikan moral Pancasila dilakukan agar pelajar mempunyai integritas dan nasionalisme yang kuat. Dia mengatakan program revolusi mental dapat dipadukan dengan pendidikan moral Pancasila.

"Sehingga memiliki integritas, nasionalisme yang kuat, kemudian juga moral Pancasilanya yang juga harus ditanamkan sejak kecil. Dan sebenarnya juga ada program lain yang dalam rangka penguatan mental itu, yaitu revolusi mental ini mungkin juga akan dipadukan dengan moral Pancasila sehingga nanti bisa membentuk generasi yang terbaik nanti ke depannya," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Inovasi (Kemendikbudristek) untuk menghidupkan kembali mata pelajaran PMP bagi semua lapisan pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.

"Menurut saya kondisi ini sudah darurat moral, bukan lagi krisis moral. Karena pendidikan bagaimana menghargai orang lain, bagaimana menolong orang lain itu kan tidak ada pendidikannya," kata Dede dalam keterangan tertulis, Jumat (6/10).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Saat Atasi Masalah Transportasi di Papua, Mensos Risma Siapkan Motor Trail Listrik':





(aud/aud)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork