.webp)
Pendaftaran capres-cawapres untuk Pilpres 2024 semakin dekat. Namun masih ada bakal capres yang belum menentukan cawapres yang akan mereka gandeng untuk melaju di kontestasi 2024 itu.
Ada dua bakal capres yang belum memutuskan siapa pendampingnya. Mereka adalah bakal capres PDIP Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Jika melihat keputusan yang akan diambil oleh Ganjar dan Prabowo terkait cawapres, maka peran dari king maker tidak bisa diabaikan. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentu menjadi pemegang kunci dari sosok cawapres Ganjar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Prabowo juga bakal mengumumkan cawapresnya sendiri, meski dirinya terus mengklaim akan melibatkan Koalisi Indonesia Maju dalam mengambil keputusan.
King maker lain yang tak kalah dinantikan arah dukungannya adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku kepala negara, ke mana Jokowi akan berlabuh?
Mari kita melihat gerak-gerik dari relawan Jokowi terlebih dahulu, seperti Pro Jokowi (Projo) selaku relawan Jokowi yang paling kuat. Projo menyatakan akan mendeklarasikan 'Mr P' sebagai capres 2024. Sementara itu, cawapresnya yang ingin mereka dukung adalah 'Mr G'.
"Jadi Pak P ya nanti. Calon yang kita dukung adalah Pak P," ujar Ketum Projo Budi Arie, Senin (9/10/2023).
Terkait peran Jokowi sendiri, Ketua Umum Projo Budi Arie pernah menyebut Jokowi sebagai 'the real king maker'. Pengamat pun memandang bahwa ujaran itu benar adanya. Bagaimana tidak, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi begitu tinggi. Tingkat kepuasan publik kepada Jokowi bahkan mencapai angka 81 persen pada Juli 2023, setidaknya menurut lembaga survei Indikator Politik Indonesia. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor pendukung nama Jokowi bisa bertengger di posisi ini.
"Jokowi real king maker. Jokowi is the real king maker dengan tiga indikasi," kata Budi pada pertengahan April 2023.
Namun, mengingat Jokowi 'cuma' petugas partai di PDIP, sesungguhnya PDIP sudah memiliki king maker-nya sendiri, yakni Megawati.
PDIP pun telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres pilihan mereka. Dalam deklarasi tersebut, Jokowi ikut hadir. Hanya, apakah Jokowi betul-betul tunduk terhadap keputusan PDIP itu? Belakangan, hubungan Megawati dan Jokowi disebut memanas.
Pasalnya, Partai Gerindra terus menerus meyakini bahwa Jokowi pasti akan mendukung capres pilihan mereka, yakni Prabowo.
Prabowo dan Jokowi dalam beberapa kali kesempatan juga menunjukkan kemesraan mereka. Sejumlah kode mengenai capres pilihannya, yang kerap dibaca pengamat mengarah kepada Prabowo, pernah dilempar oleh Jokowi.
Terlebih, anak Jokowi, Kaesang Pangarep bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sejurus kemudian, Kaesang langsung ditunjuk menjadi Ketum PSI.
Jika mengacu pada jawaban Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, hubungan Jokowi dan Megawati baik-baik saja.
"Ibu Mega, Pak Jokowi itu krek punya emotional bonding, punya desain masa depan. BRIN itu kan desain bersama-sama, Badan Riset Inovasi Nasional punya komitmen," kata Hasto sambil merekatkan tangan di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Sementara itu, cawapres Ganjar dan Prabowo kini sudah semakin mengerucut. Konon, kandidat cawapres Ganjar hanya tersisa dua orang saja, yakni antara Menko Polhukam Mahfud Md dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sedangkan Prabowo, ada nama putra Jokowi Gibran Rakabuming Raka, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Siapakah yang pada akhirnya akan ditunjuk menjadi cawapres Prabowo dan Ganjar? Seberapa jauh peran Jokowi, Megawati, dan Prabowo sebagai king and queen maker? Simak diskusinya di program Adu Perspektif, yang akan ditayangkan detikcom bersama Panda Nababan (Pendiri PDI Perjuangan), Panel Barus (Ketua Bapilpres Projo), Zulfan Lindan (politikus senior), Saleh P Daulay (Ketua DPP PAN) pada Rabu (11/10/2023) pukul 20.00 WIB
Simak juga 'Menanti Kejutan di Rabu Pon':
