ABG Subang Tewas Dianiaya Ibu-Paman-Kakek Lalu Dibuang ke Saluran Irigasi

ABG Subang Tewas Dianiaya Ibu-Paman-Kakek Lalu Dibuang ke Saluran Irigasi

Tim detikJabar - detikNews
Rabu, 11 Okt 2023 12:09 WIB
Poster
Ilustrasi penganiayaan anak (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Seorang anak inisial MR (13) tewas dibunuh setelah dianiaya ibu kandungnya, Nurhani (43). Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus ini, yaitu ibu, paman, dan kakek korban.

Dilansir detikJabar, Rabu (11/10/2023), Nurhani membuang korban MR ke saluran irigasi Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, dengan kondisi masih hidup. Walaupun korban sudah merintih meminta ampun, tak ada belas kasihan kepada MR meski ia merupakan anak yang sudah dikandung Nurhani selama 9 bulan.

Aksi keji Nurhani terbongkar setelah jasad MR ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh seorang warga yang sedang mencari ikan. Remaja belasan tahun itu ditemukan dalam posisi kepala penuh luka dan tangan terikat ke belakang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah polisi turun tangan, MR, yang ditemukan mengenakan baju berwarna hijau bergaris kuning, disebut dianiaya sebelum meninggal. Sebelum dibuang ke saluran irigasi di Indramayu, MR terlebih dahulu disiksa di kediaman ibunya, Nurhani, di Desa Parigi Mulya, Kecamatan Cipunagara, Subang.

Dalam pemeriksaan, polisi mengendus keterlibatan Nurhani, Warim (70), dan Suganda (24), yang merupakan ibu kandung, kakek, dan paman korban. Ketiganya pun kemudian ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan pembunuhan terhadap korban.

ADVERTISEMENT

Dugaan polisi ini ternyata benar adanya. Sebelum dihabisi, korban sempat mengalami cekcok dengan keluarganya itu pada Rabu (3/10/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Semuanya bermula saat MR, yang sudah tidak sekolah, tiba-tiba pulang lewat atap rumahnya. Kakek korban, Warim, memergoki aksi cucunya dan mencoba menegur. Namun justru korban tidak terima dan memukul Warim.

Kemudian para pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban hingga akhirnya ibu korban ingin mengantar MR ke rumah mantan suaminya di Indramayu. Namun karena jarak rumah Nurhani dan kediaman ayah MR cukup jauh, di tengah perjalanan, Nurhani ketakutan bila mantan suaminya marah dengan kondisi korban penuh luka.

Dari sini, muncul niat Nurhani untuk membuang MR ke saluran irigasi. Tanpa banyak pertimbangan, Nurhani kemudian dengan kejinya membuang anak kandungnya itu meski sebetulnya kondisi MR masih bisa diselamatkan.

"Dia (Nurhani) berpikir, 'Kalau saya dalam kondisi seperti ini, apa tanggapan dari mantan suami ya'. Karena memang dia sudah bercerai. Jadi ada kekhawatiran dari tersangka si ibu kandung korban. Akhirnya tebersit akhirnya membuang korban ini ke aliran irigasi di Desa Bugis itu," katanya.

Fahri menyebut saat dibuang ke irigasi, MR dalam kondisi hidup. Sepanjang perjalanan Nurhani kerap mendengar rintihan MR. "Korban ini sempat mengatakan, 'Mah, sakit, Mah. Mah, ngantuk, Mah, capek, Mah," kata Fahri menirukan suara MR.

"Pada saat dilempar pun kondisinya masih hidup ya," lanjut Fahri.

Simak selengkapnya di sini.

Lihat juga Video: Sederet Fakta Mahasiswi Tewas Diduga Bunuh diri dari Lantai 4 Mal di Semarang

[Gambas:Video 20detik]



(yld/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads