Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan pihaknya sudah membekali relawan Indonesia di Gaza, Palestina, untuk tetap hati-hati. Sarbini menganjurkan relawan RI di Gaza tinggal di basement Rumah Sakit Indonesia jika kondisi semakin buruk.
"Kita selalu ada hadir dan ada di tempat-tempat yang memang berbahaya dan beresiko. Relawan kita sudah kita bekali apa yang harus dilakukan mereka ketika kondisi seperti ini," kata Sarbini dalam konferensi pers di Kantor MER-C, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/3023).
Anjuran relawan Indonesia untuk menggunakan basement lantaran Rumah Sakit menjadi salah satu tempat yang tak boleh tersentuh dalam konflik perang. Untuk saat ini, relawan MER-C Indonesia masih diminta menetap sambil menunggu tindak lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka itu tinggalnya di samping rumah sakit, di wisma Dr Joserizal Jurnalis dan kalau kondisi semakin memburuk, kita menganjurkan mereka untuk tinggal di basement rumah sakit, karena segi undang-undang bahwa rumah sakit dilindungi," ujar Sarbini.
"Kami memutuskan pimpinan MER-C untuk minta relawan kita agar stay di Gaza untuk bisa membantu korban-korban yang terjadi di Gaza," sambungnya.
Terkait keselamatan relawan, Sarbini menyampaikan sudah membekali terkait apa saja yang harus dilakukan di tengah konflik. Sarbini menjelaskan pembekalan tersebut termasuk imbauan kepada para relawan untuk tidak mendekati daerah pertempuran. Selain itu, relawan diminta tetap netral selama di Gaza, guna menghindari korban jiwa.
"Kita juga meminta sangat kepada mereka untuk tidak mendekati daerah pertempuran, tidak ikut-ikutan, namanya pertama kita niat netral, kemudian itu bisa menimbulkan korban nyawa," jelas Sarbini.
Baca juga: Panas! Hizbullah Tembakkan Roket ke Israel |
Adapun, jumlah relawan dari MER-C yang ada di Gaza sebanyak 3 orang. Selain itu, pihak keluarga relawan sudah dihubungi oleh pihak MER-C guna meminta izin pengiriman relawan di wilayah Gaza.
"Kalau WNI-nya ada 5, 3 relawan MER-C, 2 eks relawan MER-C," terang Sarbini.
"Orang tua mereka pun juga memberikan lampu ijo. Karena ketika kita kirimkan tim kita ke sana sudah memberikan narasi bahwa kondisi di Gaza itu bukan kondisi normal," lanjutnya.
(idn/idn)