Dilansir detikJabar, keduanya bukan warga asli Desa Panyingkiran. Mayat keduanya, yang ditemukan pada Senin (9/10/2023) malam, disebut telah mengeluarkan bau yang menyengat dan diduga meninggal beberapa hari yang lalu.
"Saya sedang di luar, ada informasi temuan mayat di Perumahan Grand Jati. Setelah dilihat di tempat kejadian, ternyata benar sudah tergeletak," ujar Kepala Desa Panyingkiran Soleh saat ditemui di lokasi kejadian.
Diketahui, kondisi Teti dalam keadaan sakit stroke dan tinggal seorang diri. Teti biasa dijaga oleh kerabatnya, termasuk Denden. Soleh mengaku belum mengetahui pasti penyebab keduanya meninggal dunia.
"Katanya yang laki-laki itu juga punya penyakit darah tinggi, kemungkinan kambuh, lalu terjatuh dan tidak ada yang menolong. Lalu si ibunya kan sakit stroke, tidak bisa berbuat apa-apa. Kemungkinan tidak yang ngasih makan. Memang tidak terlalu bergaul, jadi tidak ada yang tahu," jelasnya.
Soleh menyebut dua mayat itu ditemukan pertama kali oleh kerabatnya. Saat itu kerabatnya mencoba menghubungi Teti melalui ponsel, namun tidak ada yang menjawab.
Baca selengkapnya di sini. (azh/imk)