Jakarta - Rencana pembelian pesawat tanpa awak (UAV) yang diduga dari Israel menyembul di Senayan. Kalangan DPR mempertanyakan mengapa tender pembelian pesawat tersebut tidak terbuka.Anggota Komisi I DPR Djoko Susilo mengatakan, selain tender yang tidak terbuka, pengadaan pesawat melalui salah satu perusahaan di Fipilina itu juga mencurigakan."Akan ada pembelian pesawat tanpa awak dari Israel tapi prinsipilnya perusahaan di Filipina. Perwakilan perusahaan tersebut di Indonesia adalah distributor mi dan konsentrat," ujarnya saat ditemui di sela-sela sidang paripurna di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/10/2006).Ungkapan senada juga disampaikan anggota Komisi I FPKS Soeripto. Dia mengaku mendengar informasi rencana pembelian pasawat tersebut. Namun rencana itu dirasa bermasalah karena tidak dilakukan secara transparan."Pengadaan pesawat tanpa awak ini difungsikan untuk pengawasan
illegal logging, ITB sebenarnya bisa memproduksi dengan harga yang lebih murah," katanya.Sebelumnya beberapa pihak menduga pesawat tanpa awak tersebut akan dibeli melalui Filipina dari Israel. Mereka juga menuding pemerintah melakukan pembohongan publik atas rencana tersebut.Namun pihak Departemen Pertahanan mengatakan tidak ada satu pun negara yang dapat memproduksi sendiri sebuah pesawat, pasti butuh kerja sama dari negara lain.
(ken/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini