Semarang - Loyalitas PNS di Kabupaten Semarang tampaknya cukup bagus. Terbukti, saat bupatinya tersandung kasus korupsi, mereka tetap gigih membela dengan mendatangi Kejaksaan Tinggi.Puluhan PNS datang dengan didampingi sejumlah tokoh masyarakat dan LSM. Mereka berdialog selama hampir satu jam di Ruang Asisten Intelejen Kejati, Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (17/10/2006).Ketua Paguyuban Camat Ungaran Timur Suparmono menyatakan, kedatangan mereka dimaksudkan untuk menciptakan iklim kondusif di daerahnya. Belakangan ini, mereka menilai ada beberapa kelompok yang sengaja mengutak-atik kasus korupsi Bupati Bambang Guritno."Meskipun ia dituduh korupsi dan sudah jadi tersangka, sebagai bawahan kami siap mendukungnya. Kami ingin daerah kami kondusif," katanya."Kami tidak menolak proses hukum Bupati Bambang Guritno. Namun, kami tidak rela jika dia ditahan, karena itu bisa mengganggu kehidupan rakyat," tambah Saryono, yang mengaku mewakili tokoh Islam.Sementara, Asintel Kejati Pudji Basuki menjelaskan, dalam menangani suatu kasus, pihaknya tak akan terpengaruh siapa pun. Kejaksaan akan tetap memproses kasus dugaan korupsi Bupati Semarang Bambang Guritno senilai Rp5,8 miliar.Aksi para PNS dan tokoh lintas agama ini tampaknya merupakan tandingan terhadap aksi Forum Lintas Parpol Semarang. Senin (16/10) kemarin, aktivis lintas parpol menggeruduk Kejati dan menuntut proses hukum kasus korupsi Bambang Guritno segera dilanjutkan.Bambang Guritno dituduh menerima honor proyek sebanyak Rp 650 juta dari tiga rekanan. Uang itu diterima di luar dana resmi. Saat menikmati proyek itu, Bambang Guritno menjabat masih Bupati Semarang periode 2000-2005. Meski tersandung kasus, dia terpilih lagi menjadi bupati untuk periode selanjutnya.Setelah surat izin pemeriksaan terhadap Bambang Guritno turun pada awal Oktober lalu, saat ini kejaksaan tinggal menunggu meminta keterangan saksi ahli dari BPK dan perguruan tinggi.
(try/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini